Show simple item record

dc.contributor.authorBramistra, Reiza Orsila
dc.date.accessioned2016-12-29T07:22:56Z
dc.date.available2016-12-29T07:22:56Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1649
dc.description.abstractPada desain Arena Basket Indonesia di Yogyakarta ini merupakan arena yang berfungsi mewadahi seluruh kegiatan olahraga bola basket yang didukung dengan beberapa fasilitas publik. Permasalahan pada perancangan ini yaitu terkait kondisi prestasi basket Indonesia, serta penekanan sistem pendingin pasif dalam upaya untuk mengurangin penyebab pemanasan global melalui hemat energi. Metode yang digunakan dalam perancangan Arena Basket ini terbagi menjadi beberapa tahap, (1) pertama menganalisa latar belakang yang menjadi permasalahan dan menghasilkan dua variabel dari dua isu besar, yaitu Arena Basket dan sistem pendingin pasif. (2) Kedua yaitu menganalisis data. Tahap ini menghasilkan orientasi dan luas site, karakteristik arena basket yang dirancang, penerapan sistem pendingin pasif, serta standar kenyamanan penghawaan terkait olahraga bola basket. (3) Ketiga yaitu merupakan tahap rancangan skematik. Tahap ini merupakan proses sintesis antara site, kebutuhan ruang Arena Basket yang dapat menunjang prestasi yang dipadukan dengan fasilitas publik, kebutuhan penghawaan bagi olahraga, serta Penggunaan elemen selubung bangunan dan teknologi wind catcher untuk mendapatkan angin maksimal ke dalam bangunan. (4) keempat yaitu tahap yang menguji desain hasil rancangan yang sudah ada dengan menggunakan perhitungan matematis dan dicocokan dengan standar yang sudah ada terkait penghawaan, selain itu pengujian desain juga dilakukan dengan melihat standar yang sudah ada terkait ruang gerak manusia. (5) Kelima yaitu merupakan tahap pengembangan hasil desain akhir. Hasil rancangan Arena Basket Indonesia ini yaitu terdiri dari 4 lantai. Orientasi massa bangunan menghadap Timur dan Barat. Selubung bangunan diletakan mengelilingi bangunan guna memaksimalkan angin yang masuk ke bangunan. Penggunaan teknologi wind catcher membantu menangkap angin dari ketinggian yang berguna memberi tambahan suplay udara yang masuk. Pemilihan Material, warna, dan pengadaan tata lansekap merupakan daya dukung untuk system pendingin pasif . Berdasarkan hasil evaluasi, bangunan arena basket ini telah memenuhi standar kebutuhan penghawaan yang terjadi di area sport hall. Berdasarkan hasil perhitungan matematis, diperoleh nilai pertukaran udara 3 yang sesuai standar kenyamanan dan kesehatan, serta kecepatan angin yang melalui bukaan sebesar 0,3 m/s yang menjadikan kondisi termal ruang semakin baik.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.relation.ispartofseriesTugas akhir;
dc.subjectBasket Indonesiaen_US
dc.subjectPendingin Pasifen_US
dc.subjectWind Catcheren_US
dc.titleArena Basket Indonesia di Yogyakarta Sistem Pendingin Pasif Sebagai Penentu Perancanganen_US
dc.title.alternativeIndonesia Basketball Arena In Yogyakarta Passive Cooling System as Design Parameteren_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record