| dc.description.abstract | Latar Belakang : Seorang dokter adalah long-life learner yang diharuskan untuk selalu update ilmu pengetahuan. Salah satu cara mengembangkan ilmu dengan melakukan penelitian. Kemampuan meneliti seorang dokter perlu dikembangkan sejak masa pendidikan atau mahasiswa. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) menerapkan kewajiban penyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai syarat kelulusan tahap sarjana. Rerata waktu penyelesaian KTI di FK UII masih belum sesuai harapan dan belum dilakukan evaluasi terkait faktor yang mempengaruhi kemampuan dan penyelesaian KTI oleh mahasiswa.
Tujuan : Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kemampuan meneliti mahasiswa kedokteran.
Metode : Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data pengumpulan menggunakan wawancara semi terstruktur dengan subjek sebanyak 12 orang yang dipilih melalui metode maximum variation sampling. Data dianalisis dengan tematik.
Hasil : Mahasiswa berpendapat faktor yang mempengaruhi kemampuan meneliti adalah motivasi meneliti yang mencakup peningkatan ilmu pengetahuan, kebermanfaatan bagi orang lain, dan kepuasan diri. Faktor kedua adalah kondisi individu yang mencakup manajemen waktu, mood, self-responsibility, kemampuan literasi dan penulisan ilmiah serta target dan konsistensi. Faktor ketiga adalah budaya meneliti di kampus yang mencakup ketersediaan fasilitas, lingkungan dan kebijakan KTI untuk syarat lulus. Faktor keempat yaitu pengetahuan tentang manfaat meneliti yang mencakup pencarian jawaban ilmiah, pengembangan potensi, serta peningkatan kapabilitas seorang dokter. Keempat faktor tersebut dapat menjadi faktor penunjang maupun penghambat kemampuan meneliti mahasiswa kedokteran tergantung kepada kondisi masing masing.
Kesimpulan : Faktor yang mempengaruhi kemampuan meneliti mahasiswa kedokteran mencakup motivasi meneliti, kondisi individu, budaya meneliti di kampus dan pengetahuan tentang manfaat meneliti. | en_US |
