dc.description.abstract | Maraknya industri saat ini merupakan hasil perkembangan perindustrian, dimana hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan industri telah maju dan mampu mendorong kesejahteraan perekenomian. Tuntutan-tuntutan serta fungsi strategis yang dimiliki oleh perusahaan, beriringan dengan risiko yang dapat ditimbulkan, menuntut perusahaan agar dapat mengelola risiko dengan optimal dan tepat, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi, menghindari dan meminimasi terjadinya Potential Loss. Batik Ayu Arimbi merupakan sebuah unit IKM yang aktivitas di dalamnya tidak terlepas dari peluang terjadinya risiko, hingga dibutuhkan adanya penanganan risiko agar dapat bertahan di pasaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi risiko pada proses bisnis batik cap serta menganalisis risiko kritis dan menentukan perencanaan mitigasi risiko. Metode pengolahan data yang digunakan adalah Multi Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA), yang merupakan metode pengembangan Failure Mode Effect Analysis (FMEA), untuk menganalisis risiko berdasarkan tingkat keparahan (Severity), frekuensi terjadinya (Occurence), kemampuan deteksi risiko (Detection), dan biaya kerugian (Expected Cost). Dalam menentukan bobot tiap kriteria dan bobot tiap kejadian berdasarkan Expected Cost, digunakan metode Analytical Hierarchy Process. Kejadian risiko kritis kemudian dianalisis menggunakan metode Fault Tree Analysis untuk mencari faktor penyebab risiko. Dari hasil penelitian, didapat 12 kejadian risiko, dengan 3 risiko kritis yaitu kejadian kain batik yang diproduksi tidak sesuai permintaan, kain batik sobek, Bed pengecapan tidak berfungsi dengan maksimal; yang dimana dari ketiga risiko tersebut didapat 9 faktor penyebab risiko dari risiko kritis dan 8 perencanaan penanganan risiko. | en_US |