Pengaruh Penambahan Bahan Additif Campuran Semen Dengan Difa® Ss Pada Tanah Butir Halus Terhadap Nilai Cbr (California Bearing Ratio)
Abstract
Tanah lempung merupakan tanah yang mudah berubah-ubah konsistensinya, apabila kering
akan bersifat keras, jika basah akan bersifat lunak plastis, berkohesif dan mempunyai kembang susut
yang cepat pengaruh kadar air, oleh karena itu perlu adanya stabilisasi tanah demi mampunya tanah
mempertahankan konsistensi dan menahan beban yang berada diatasnya. Stabilisasi kimiawi adalah
pencampuran tanah dengan bahan tertentu untuk memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah seperti
pengembangan dan daya dukung (CBR). Tanah lempung umumnya mempunyai pengembangan yang
besar dan daya dukung tanah (CBR) yang relatif rendah, oleh karena itu akan dilakukan penelitian
terhadap tanah lempung yang berasal dari daerah Kasongan, Bantul, Yogyakarta yang distabilisasi
menggunakan semen dan DIFA® SS diharapkan mampu memperbaiki dan memenuhi syarat teknis
suatu konstruksi. Prosedur penelitian dibagi 2 tahap yaitu penelitian awal untuk mengetahui sifat-sifat fisik
tanah, pengujian awal meliputi kadar air, berat jenis dan batas-batas konsistensi ,setelah diketahui sifat
fisik tanah maka dilakukan penelitian tahap kedua yaitu pengujian sifat mekanik tanah. Pengujian sifat
mekanik tanah meliputi pengujian proktor standar, setelah mendapatkan kadar air optimum (OMC) dan
berat volume kering maksimum (MDD), lalu dilakukan penambahan semen dan DIFA® SS terhadap
sampel benda uji dengan besar persentase semen 8%, 10%, dan 12% dari berat volume kering sampel,
dan 2,5% DIFA® SS dari berat persentase penambahan semen, selanjutnya dilakukan pengujian CBR
dan pengembangan tanah. Hasil dari penelitian menunjukan, bahwa stabilisasi campuran 8%, 10% dan 12% semen
dengan 2,5% DIFA® SS pada pemeraman 1 hari terjadi perubahan sifat fisik maupun sifat mekanik
yang cukup signifikan pada variasi-variasi sampel yang telah di ujikan. Pada variasi 8% PC + 2,5%
DIFA® SS jika dibandingkan dengan tanah asli, nila PI menurun sebesar 37,04% dimana tanah asli
memiliki PI sebesar 25% dan Variasi 8% PC + 2,5% DIFA® SS memiliki nilai PI 15,74%, nilai CBR
nya meningkat sebesar 236,24% dimana nilai CBR tanah asli sebesar 11,37% dan variasi 8% PC +
2,5% DIFA® SS memiliki nilai CBR sebesar 38,23%, nilai pengembangan menurun sebesar 66,67%
dimana nilai pengembangan tanah asli sebesar 2,25% sedangkan variasi 8% PC + 2,5% DIFA® SS
nilai pengembangannya sebesar 0,75%. Pada variasi 10% PC + 2,5% DIFA® SS jika dibandingkan
dengan tanah asli, nila PI menurun sebesar 51,32% dimana tanah asli memiliki PI sebesar 25% dan
Variasi 10% PC + 2,5% DIFA® SS memiliki nilai PI 12,17%, nilai CBR nya meningkat sebesar
263,50% dimana nilai CBR tanah asli sebesar 11,37% dan variasi 10% PC + 2,5% DIFA® SS memiliki
nilai CBR sebesar 41,33%, nilai pengembangan menurun sebesar 81,33% dimana nilai pengembangan
tanah asli sebesar 2,25% sedangkan variasi 10% PC + 2,5% DIFA® SS nilai pengembangannya sebesar
0,42%. Pada variasi 12% PC + 2,5% DIFA® SS jika dibandingkan dengan tanah asli, nila PI menurun
sebesar 74,64% dimana tanah asli memiliki PI sebesar 25% dan Variasi 12% PC + 2,5% DIFA® SS
memiliki nilai PI 6,34%, nilai CBR nya meningkat sebesar 299,91% dimana nilai CBR tanah asli
sebesar 11,37% dan variasi 12% PC + 2,5% DIFA® SS memiliki nilai CBR sebesar 45,47%, nilai
pengembangan menurun sebesar 88,89% dimana nilai pengembangan tanah asli sebesar 2,25%
sedangkan variasi 12% PC + 2,5% DIFA® SS nilai pengembangannya sebesar 0,25%.
Collections
- Civil Engineering [4192]