Pengaruh Kondisi Ekstrim Terhadap Stabilitas Internal dan Eksternal Dinding Penahan Tanah Menggunakan Program Plaxis 8.2 ( Studi Kasus Pada Jalan Nasional III Yogyakarta-Wonosari Km 17, sta 00+060)

Abstract

Ruas jalan Yogyakarta-Wonosari tepatnya di daerah perbukitan telah terjadi penunurunan subgrade jalan sekitar 7-9 cm, penurunan tersebut dapat dilihat dari perbedaan tinggi dengan badan jalan disebelahnya. Jenis tanah pada ada lokasi penelitian adalah berupa lempung, lanau dan pada tanah keras berupa batuan cadas sehingga mengakibatkan tanah tersebut labil dan tidak terlalu kuat untuk menahan air hujan. Pada kondisi jenis tanah diatas maka apabila kemasukan air, tanah menjadi labil dan terjadi perlemahan, sehingga dengan adanya beban dinamis diatas lapisan tersebut akan mengakibatkan terjadi konsolidasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan muka jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas internal dan eksternal dinding penahan tanah akibat beban-beban ekstrim menggunakan plaxis 8.2, dengan memodelkan lereng dengan beban-beban ekstrim. Hal ini untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada dinding penahan tanah ketika menerima beban dan pada kondisi ekstrim lereng, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan akan diperoleh gambaran kondisi stabilitas internal dan eksternal dinding penahan tanah pada kondisi tersebut. Hasil dari permodelan lereng dengan dua kondisi muka air yaitu muka air normal dan muka air ekstrim dengan beban kendaraan dan beban gempa didapatkan safety factor pada kondisi muka air normal dengan beban kendaraan sebesar 1,153 < 2 dan untuk pada kondisi muka air normal dengan beban kendaraan dan beban gempa sebesar 1,145 < 2, pada kondisi muka air ekstrim dengan beban kendaraan didapatkan safety factor sebesar 1,105 < 2 dan untuk pada kondisi muka air ekstrim dengan beban kendaraan dan beban gempa didapatkan safety factor sebesar 1,101 < 2. Stabilitas eksternal pada kondisi muka air ekstrim dengan beban kendaraan didapatkan stabilitas terhadap pergeseran sebesar 1.243 < 2, stabilitas terhadap penggulingan sebesar 1.894 < 2 dan stabilitas terhadap daya dukung sebesar 3.057 > 3, sedangkan Stabilitas eksternal pada kondisi muka air ekstrim dengan beban kendaraan dan beban gempa didapatkan stabilitas terhadap pergeseran sebesar 1.211 < 2, stabilitas terhadap penggulingan sebesar 1.844 < 2 dan stabilitas terhadap daya dukung sebesar 3.021 > 3. Tinjauan stabilitas internal dinding penahan tanah menggunakan program plaxis 8.2 terhadap potongan A-A’ pada kondisi muka air normal dengan beban kendaraan didapat tegangan desak, desak = 294,61 kN/m2 < desak beton 1500 kN/m2 (aman), Tegangan geser = 116,11 kN/m2 < geser beton 150 kN/m2 (aman). Tinjauan stabilitas internal pada kondisi muka air normal dengan beban kendaraan dan beban gempa didapat tegangan desak, desak = 306,24 kN/m2 < desak beton 1500 kN/m2 (aman), tegangan geser = 127,97 kN/m2 < geser beton 150 kN/m2 (aman). Tinjauan pada permodelan lereng pada kondisi muka air ekstrim dengan beban kendaraan didapat tegangan desak, desak = 307.58 kN/m2 < desak beton 1500 kN/m2 (aman). Tegangan geser = 129.16 kN/m2 < geser beton 150 kN/m2 (aman). Tinjauan stabilitas internal pada kondisi muka air ekstrim dengan beban kendaraan dan beban gempa didapat tegangan desak, desak = 296.54 kN/m2 < desak beton 1500 kN/m2 (aman), tegangan geser = 105.68 kN/m2 < geser beton 150 kN/m2 (aman).Berdasarkan dari analisis stabilitas internal dinding penahan tanah dan dilihat dari tegangan-tegangan yang terjadi, dinding masih bisa menahan tegangan tersebut hingga pada kondisi ekstrim tetapi untuk stabilitas eksternal dinding penahan tanah tidak mampu untuk menahan gaya geser, gaya guling dan stabilitas keruntuhan kapasitas dukung tanah.