Pemanfaatan Float pada Aspek Pendanaan Proyek dengan Jaringan Kerja AON
Abstract
Krisis ekonomi yang melanda beberapa negara di
dunia termasuk Indonesia mengakibatkan merosotnya nilai
tukar rupiah terhadap mata uang asing (dollar). Hal ini
sangat berpengaruh pada dunia jasa konstruksi karena
membumbungnya harga material. Di lain pihak tuntutan
masyarakat terhadap pembangunan cukup tinggi, sehingga
perlu dicarikan pinjaman dana pembangunan melalui
lembaga keuangan dengan tingkat bunga yang ringan,
serta sistem pengembalian pinjaman yang tidak
memberatkan kontraktor.
Salah satu kiat yang dapat dilakukan adalah
dengan memanfaatkan float pada metoda PDM. Float yang
terdapat pada lintasan nonkritis memungkinkan aktivitas
tersebut dilaksanakan selambat-lambatnya (Latest start)
tanpa mengganggu aktivitas berikutnya.
Ada beberapa alternatif peminjaman modal.
Pertama, peminjaman diawal pelaksanaan proyek sebesar
total kebutuhan. Alternatif kedua, selama menunggu
proyek selesai dikerjakan pinjaman tersebut
didepositokan dan diambil setiap bulan sesuai
kebutuhan proyek berdasarkan time schedule earliest
start dan latest start. Alternatif lain adalah dengan
meminjam sesuai kebutuhan proyek setiap bulan
berdasarkan time schedule earliest start dan latest
start.
Dari alternatif tersebut diatas, ternyata
peminjaman modal sesuai kebutuhan proyek setiap bulan
dengan memanfaatkan float berdasarkan time schedule
latest start mengakibatkan penghematan. Pengembalian
modal ditambah bunga pinjaman hanya mencapai 1,12 kali
modal pinjaman, yaitu sebesar Rp 3.465.596.115,00.
Collections
- Civil Engineering [4220]