Peran Originalitas dan Rasa Keterikatan Konsumen dalam Perilaku Belanja Batik
Abstract
Konsumen batik dihadapkan dengan beragam penawaran produk-produk batik yang kompetitif. Pulau Jawa, Indonesia menawarkan produk batik kualitas terbaik, dimana tiap provinsi menawarkan motif, makna, dan desain yang berbeda. Motif-motif batik utamanya batik tulis memiliki makna simbolis. Dengan kemajuan teknologi, batik cap dan batik tulis menghadapi banjirnya produk batik impor printing dari luar negeri. Masuknya batik printing import cukup mempengaruhi demand terhadap batik lokal. Terlepas dari membanjirnya batik import, peningkatan pendidikan, meningkatnya income dan rasa kebanggaan nasional masih memberikan peluang batik lokal dengan penghargaan pada nilai-nilai otentisitas. Penelitian ini memfokuskan pada perilaku belanja konsumen batik khususnya batik tulis. Dalam rangka menjaga daya saing industri batik nasional, perlu dipahami bagaimana konsumen batik mempersepsikan pentingnya otentisitas produk dan rasa keterikatan emosional terhadap batik-batik tulis. Kedua variable tersebut penting karena menawarkan ciri pembeda dalam menghadapi batik impor yang dihargai konsumen khususnya pecinta batik. Konsumen dengan daya beli yang baik dan pengetahuan yang luas diharapkan juga akan memberikan persepsi positif terhadap nilai otentisitas batik. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner di Surakarta, Klaten dan Yogyakarta. Analisis data dilakukan dengan metode SEM untuk mengalisis 300 questionner yang disebarkan. Studi ini diharapkan menyumbangkan masukan dalam memperkuat nilai-nilai otentisitas produk dalam memperkuat industri kreatif batik tulis.