Pengaruh Proses Penuaan pada Daya Tahan Campuran HRS-B terhadap Karakteristik Marshall
Abstract
Penuaan campuran beraspal adalah pengerasan aspal akibat pemanasan
atau oksidasi, sehingga aspal kehilangan sebagian komponen ringan (volatile)
sehingga lebih getas, mudah retak, kurang awet. Namun demikian, penuaan juga
meningkatkan kekakuan aspal. Proses penuaan dapat disimulasikan
dilaboratorium secara jangka pendek dan jangka panjang. Penuaan jangka pendek
dimaksudkan untuk mensimulasikan pengerasan aspal selama fase konstruksi,
sedangkan penuaan jangka panjang dimaksudkan untuk mensimulasikan proses
oksidasi selama umur pelayanan jalan.
Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh penuaan terhadap perubahan
sifat campuran beraspal kerena beban akibat kendaraan maka akan terjadi
deformasi permanen pada lapis permukaan. Pengujian dilakukan dilaboratorium
dengan menggunakan alat uji Marshall dan Hveem Stabilometer.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Petunjuk
Pelaksanaan Perkerasan Aspal Beton Bina Marga (1983, 1987), ASSTHO 1998
dengan parameter stabilitas, flow, Marshall Quotient, VITM, VMA, dan VFWA,
ditambah dengan Immersion Test yang digunakan untuk mengetahui indeks
kekuatan sisa Marshall dan Hveem Stabilometer Test untuk mengetahui daya
tahan campuran terhadap beban triaksial (deformasi plastis), Kadar aspal yang
digunakan mulai dari variasi 4,5%-8,5% dengan interval 1%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran dengan perlakuan penuaan
mengalami penurunan nilai karakteristik Marshall namun masih masuk dalam
batas minimum yang disyaratkan oleh Bina Marga 1987, dan untuk parameter
lainnya tidak masuk spesifikasi Bina Marga 1987.
Collections
- Civil Engineering [4194]