Sistem Informasi Pemetaan Bencana Daerah Wilayah Dengan Data Twitter
Abstract
Twitter merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk menuliskan pesan berupa status dengan batasan 280 karakter. Twitter pertama kali dikembangkan pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Evan Williams, dan Biz Stone (Maura & Anggi Sagra, 2014). Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh Techno.id pada tanggal 13 September 2015, popularitas twitter terus meningkat mulai tahun 2009. Instansi pemerintah yang memanfaatkan Twitter sebagai media penyampaian informasi penting lembaga tersebut kepada masyarakat di antaranya adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Twitter memiliki batasan jumlah karakter dalam membuat tweet (status), sehingga penyampaian informasi yang diberikan harus singkat dan jelas. Informasi yang disampaikan di Twitter tidak terkumpul menjadi satu dan belum terintegrasi. Data Twitter juga terbatas kurang lebih hanya 3.200 data. Oleh karenanya, dibutuhkan sebuah sistem informasi pemetaan bencana yang dapat memberikan informasi bencana alam secara realtime dan memberikan prediksi tentang bencana alam yang akan terjadi pada suatu daerah. Sistem informasi pemetaan bencana ini memiliki fitur menampilkan informasi bencana di seluruh wilayah Indonesia terkini, menampilkan trend dari bencana yang ada di wilayah Indonesia.
Collections
- Informatics Engineering [2148]