Pengaruh Rasio Tinggi dan Lebar (h/b) terhadap Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang
Abstract
Kapasitas lentur suatu balok beton bertulang akan sangat dipengaruhi oleh
rasio tinggi terhadap lebar (h/b) penampangnya. Dimana semakin besar nilai rasio
tinggi terhadap lebar (h/b) sebuah penampang balok, maka kapasitas lentur akan
semakin besar. Hal ini karena momen inersia sumbu lenturan akan bertambah
besar dengan membesarnya nilai rasio (h/b), sehingga balok akan memiliki
kapasitas dalam menahan lentur yang besar sebagai akibat dari beban-beban yang
dikerjakan padanya.
Kapasitas lentur yang besar akan dicapai dengan membesarnya nilai rasio
(h/b), tetapi penampang balok akan semakin langsing. Kelangsingan penampang
adalah fungsi dari rasio (h/b) dan panjang bentang balok. Kelangsingan
penampang akan mempengaruhi kestabilan arah lateral balok (lateral Instability),
karena lebar penampangnya yang kecil akan memperkecil momen inersia sumbu
lateralnya dan akan mempengaruhi kestabilan tampang terlentur. Kegagalan
instabilitas disebabkan kekakuan lenturan (flexural Stiffness) pada bidang yang
terlentur sangat besar jika dibandingkan dengan kekakuan lateralnya, akibatnya
kapasitas lentur balok tidak akan tercapai karena balok akan mengalami kegagalan
lentur arah lateral yang terlalu dini yang akan mengendalikan kekuatannya.
SNI dan ACI juga membatasi rasio h/b penampang dalam disain balok tidak
lebih besar dari 3. Berdasarkan uraian diatas, berarti hubungan rasio tinggi dengan
lebar penampang balok terhadap kapasitas lentur mempunyai nilai optimum.
Dimana proporsi tinggi terhadap lebar balok memiliki nilai batas tertentu dalam
menahan gaya lentur tanpa harus terjadi kegagalan kestabilan arah lateral.
Collections
- Civil Engineering [4258]