PERANCANGAN HUNIAN VERTIKAL DI KAWASAN MALIOBORO DENGAN DUKUNGAN KONSOLIDASI TANAH DAN ARSITEKTUR YOGYAKARTA
Abstract
Laju pertumbuhan yang tinggi menyebabkan kebutuhan hunian semakin
meningkat. Sehingga banyak pembangunan yang terjadi terutama di pusat kota yang
memiliki lokasi strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Dengan bertambahnya
bangunan yang semakin padat, lahan kosong dan ruang terbuka hijau semakin
berkurang, padahal permintaan hunian semakin hari semakin meningkat sehingga
terjadi fenomena backlog housing.
Hal ini terjadi di pusat kota Yogyakarta tepatnya di kawasan Pasar Kembang
yang masih merupakan kawasan TOD. Kawasan yang strategis ini memiliki potensi
yang besar untuk bangunan komersil karena berada di kawasan transit dan pariwisata,
akan tetapi kawasan ini digunakan sebagai kawasan hunian yang semestinya dapat
digunakan sebagai kawasan komersil. Selain itu, adanya peningkatan investasi property
di Kota Yogyakarta yang semakin tahun semakin meningkat. Sehingga kawasan ini
perlu perencanaan pembangunan yang dapat mengurangi backlog housing di DIY serta
menjadi kawasan komersil dan penghuni asli dapat tetap tinggal yaitu konsolidasi tanah
vertikal. Maka perencanaan pembangunan yang tepat bagi kawasan ini adalah hunian
vertikal bagi penduduk kawasan (rusun) dan pendatang baru (apartemen), fungsi
komersil yang berpotensi di kawasan seperti pusat perbelanjaan. Selain kawasan TOD,
kawasan ini berada di kawasan Satuan Ruang Strategis dimana pembangunan baru di
kawasan ini harus memperhatikan legibilitas tipologi bangunan yang
mempresentasikan tiap tipologi bangunan karena akan menciptakan pemahaman
tentang lingkungan yang sesuai dengan kekhasan Yogyakarta yang berdasar pada teori
legibilitas kawasan dan Sense of Place.
Collections
- Architecture [3648]