dc.contributor.author | Deni Bagus Saputra, 12511327 | |
dc.date.accessioned | 2019-09-13T06:49:18Z | |
dc.date.available | 2019-09-13T06:49:18Z | |
dc.date.issued | 2019-08-01 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/15400 | |
dc.description.abstract | Proyek adalah sebuah upaya yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan menggunakan sumber daya dan anggaran dana yang tersedia. Seringkali pelaksanaan kegiatan proyek di lapangan tidak sesuai dengan perencanaan awal yang dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan, seperti penyimpangan pada biaya maupun jadwal pelaksanaan. Biaya itu sendiri merupakan yang sangat penting dan krusial dalam proyek konstruksi ataupun manajemen suatu proyek, dimana biaya menentukan keberhasilan suatu proyek. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, setiap pekerjaan menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan jumlah biaya, diantaranya menentukan metode yang digunakan atau alat yang digunakan untuk membantu keberlangsungan suatu proyek. Pemilihan alat haruslah mempertimbangkan efisiensi atau keiritan dalam segi biaya, dimana hal ini menjadi penting dalam keuangan sebuah proyek. Hal ini juga yang dilakukan pada proyek pembangunan Puskesmas Banjarmangu 2 di Kabupaten Banjarnegara, dimana dalam proyek ini menggunakan scaffolding (steiger) sebagai alat bantu berdirinya struktur bangunan tersebut, padahal pemilihan scaffolding disini sempat menjadi polemik dikarenakan volume proyek yang tidak terlalu besar dan lebih memilih menggunakan scaffolding (steiger) dibandingkan dengan perancah konvensional (bambu). Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode mapping, didapatkan hasil biaya yang dikeluarkan pada penggunaan scaffolding (steiger) dengan jumlah Rp 13.319.000, dan biaya yang dikeluarkan pada penggunaan perancah konvensional (bambu) sejumlah Rp 11.369.000. sehingga selisih biaya yang dikeluarkan oleh kedua perancah tersebut adalah Rp 1.960.000 dengan scaffolding lebih memiliki tingkat keborosan dibandingkan dengan perancah konvensional (bambu) pada proyek pembangunan Puskesmas Banjarmangu 2 tersebut. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Perbandingan Biaya | en_US |
dc.subject | Penggunaan Scaffolding (Steiger) | en_US |
dc.subject | Perancah Konvensional (Bambu) | en_US |
dc.subject | Pekerjaan Struktur Pelat | en_US |
dc.subject | Balok Beton | en_US |
dc.title | Perbandingan Biaya Penggunaan Scaffolding (Steiger) dengan Perancah Konvensional (Bambu) Pekerjaan Struktur Pelat dan Balok Beton | en_US |