dc.description.abstract | Saat ini pembangunan jalan Trans Papua (ruas Jayapura menuju Elelim) belum 100 % selesai, sehingga belum layak untuk dilewati. Pemkab Yalimo mengeluarkan surat larangan untuk melewati ruas tersebut, namun tidak diindahkan oleh sebagian penduduk. Oleh karena itu, Kementerian PUPR melakukan beberapa survei jalan, guna mengetahui kondisi jalan. Sehingga, Kementrian tersebut dapat merencanakan program rehabilitasi secara tepat dan benar. Penelitian ini membahas mengenai evaluasi kondisi jalan dan perencanaan rehabilitasi berdasarkan alat Light Weight Deflectometer (LWD), yang bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan alat LWD (berupa nilai lendutan, dan nilai modulus elastisitas), faktor – faktor penyebab kerusakan jalan, langkah penanganan kerusakan, dan merencanakan tebal lapis ulang (berdasarkan metode Bina Marga 2017 dan metode AASHTO 1993).
Hasil output alat LWD berupa nilai lendutan (d0) dan modulus elastisitas alat (ELWD alat). Nilai modulus elastisitas dapat juga diperoleh dengan menggunakan metode LWD Boussinesq (ELWD analisis) berdasarkan nilai d0. Hasil output alat LWD berdampingan dengan data nilai IRI dapat menentukan langkah rehabilitasi berupa penanganan overlay. Sehingga untuk merencanakan tebal overlay berdasarkan metode Bina Marga 2017 dibutuhkan data berupa nilai lendutan (d0), nilai curvature function (CF), faktor koreksi temperatur (fr), nilai d0 terkoreksi, nilai penyesuaian LWD ke BB, d0 rata – rata, d0 – d200 rata - rata, standar devasi, d0 wakil, dan lengkung lendutan wakil. Sedangkan untuk metode AASHTO 1993 dibutuhkan data berupa nilai MR, nilai ae, nilai SNeff, nilai SNf, MR desain, dan nilai HOL.
Pada penelitian ini diperoleh nilai d0 rata – rata 867 μm, nilai ELWD alat 279, 67 MPa, nilai ELWD analisis 279,99 MPa, nilai rata – rata D0 – D200 252 μm, D0 ke BB 867 μm, standar deviasi D0 ke BB 46,2 μm, koefisien variasi 0,55, dan lendutan D0wakil 1,8 mm, nilai MR 37.536,6325 Psi, nilai ae 31,7713 inci, nilai SNeff 4.703, nilai MR desain 12.387,089 Psi, dan nilai HOL 5,013. Sehingga untuk tebal overlay rata – rata menggunakan metode Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993 masing – masing sebesar 6 cm dan 11,1 cm. | en_US |