Show simple item record

dc.contributor.advisorAgus Mansur, S.T., M.Eng.Sc.
dc.contributor.authorGanes Prameista Ardiansyah, 15 522 288
dc.date.accessioned2019-09-10T04:34:24Z
dc.date.available2019-09-10T04:34:24Z
dc.date.issued2019-07-07
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/15160
dc.description.abstractPesatnya pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari beragamnya sektor industri sebagai penggerak usaha, salah satunya ialah bidang kerajinan. Yogyakarta merupakan sentra budaya dan kerajinan, kerajinan yang menjadi ciri khas ialah batik. Salah satu UMKM pengrajin batik di Yogyakarta adalah CV. Akasia yang dalam proses produksi masih menggunakan cara tradisional dan belum efisien serta tidak memperhatikan aspek kinerja lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan efisiensi waktu dan proses serta meminimalisir limbah hasil proses produksi. Penelitian ini terdiri dari beberapa langkah, pertama membuat EVSM untuk mengukur waktu siklus dan mengukur besarnya emisi yang dihasilkan dalam proses produksi, kemudian mengukur kinerja lingkungan dengan metode IEPMS dan investasi yang dibutuhkan. Didapatkan hasil bahwa adanya penurunan waktu total produksi sebesar 27,41% dari 28.885,31 menjadi 20.948,59 detik dan waste Innappropiate processing pada pelorodan merupakan waste yang berpengaruh besar terhadap lingkungan, emisi yang dihasilkan dalam sehari produksi sebesar 110,067 kgCo2 dan membutuhkan 22,56 m2 untuk 2 pohon trembesi atau 53 pohon kenanga dengan kebutuhan ruang terbuka hijau sebesar 331 m2. Hasil pengukuran IEPMS diperoleh KEPI yaitu 15 KEPI, sedangkan berdasarkan hasil pengukuran menggunakan metode OMAX diperoleh 9 KEPI merah 5 KEPI kuning dan 1 KEPI hijau dengan nilai pengukuran keseluruhan 2,54 yang mengindikasi bahwa kinerja lingkungan perusahaan secara keseluruhan berada pada warna merah artinya bahwa CV.Akasia berada pada kondisi tidak baik dalam mengendalikan kinerja lingkungan perusahaan, upaya perbaikan kinerja difokuskan terhadap limbah cair batik dengan menggunakan prototype IPAL dan sukses menurunkan kadar limbah diantaranya pH, TDS, kekeruhan yang sesuai baku mutu lingkungan, oleh sebab itu CV. Akasia membutuhkan IPAL untuk mereduksi senyawa yang ada di limbah dengan estimasi biaya sebesar Rp 30.000.000 dan membebankan kenaikan harga jual batik sebesar Rp 786.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEVSMen_US
dc.subjectIEPMSen_US
dc.subjectKEPIen_US
dc.subjectOMAXen_US
dc.subjectRTHen_US
dc.subjectlimbah cair batiken_US
dc.subjectIPALen_US
dc.titleDESAIN GREEN LEAN MANUFACTURING DENGAN INTEGRATED ENVIROMENTAL PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM UNTUK MEMINIMASI DAMPAK LINGKUNGAN (STUDI KASUS CV. AKASIA)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record