Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Tanah dengan Menggunakan Reaktor Aerokarbonfilter
Abstract
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Salah satu kebutuhan manusia akan air yaitu dipergunakan sebagai air minum.
Sumber air minum yang biasa dimanfaatkan oleh manusia berasal dari air sumur.
Namun demikian, air sumur tidak sepenuhnya memiliki kualitas yang baik.
Karena air sumur dapat tercemar oleh zat-zat pencemar yang terdapat dalam
tanah. Zat pencemar yang biasanya mencemari air sumur antara lain besi (Fe) dan
mangan (Mn). Tingginya konsentrasi besi (Fe) dan mangan (Mn) pada air sumur,
maka dibuat suatu alternatif pengolahan air sumur untuk dapat menurunkan
konsentrasi besi (Fe) dan mangan (Mn) yaitu reaktor aerokarbonfilter. Reaktor
aerokarbonfilter merupakan reaktor kombinasi dari proses aerasi, adsorpsi dan
filtrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah reaktor
aerokarbonfilter dapat menurunkan konsentrasi besi (Fe) dan mangan (Mn) pada
air sumur, serta mengetahui besar penurunan dan efisiensi penurunan konsentarsi
besi (Fe) dan mangan (Mn).
Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengalirkan air sumur
melalui proses aerasi dengan menggunakan tipe multiple tray aeration, proses
adsorpsi dengan menggunakan arang aktif dan pasir zeolit dan proses filtrasi
dengan menggunakan pasir kuarsa. Variasi penelitian terdapat pada jenis media
adsorpsi yaitu arang aktif dan pasir zeolit. Pada penelitian ini akan dilakukan dua
kali percobaan dengan menggunakan reaktor aerokarbonfilter. Percobaan I dengan menggunakan proses aerasi, adsorpsi dengan media arang aktif, dan filtrasi,
sedangkan percobaan II dengan menggunakan proses aerasi, adsorpsi dengan
media pasir zeolit, dan filtrasi. Dari data hasil percobaan I dan II akan dilihat
besarnya penurunan konsentrasi dan efisiensi penurunan untuk parameter besi
(Fe) dan mangan (Mn) dengan menggunakan reaktor aerokarbonfilter.
Dari hasil kedua percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data
untuk parameter besi (Fe) dan mangan (Mn). Dari data hasil penelitian untuk
parameter besi (Fe) pada percobaan II memiliki kualitas effluent yang lebih baik.
Hal ini dapat dilihat pada konsentrasi effluent pada menit ke 30 dan 60 memiliki
konsentrasi 0 mg/L, selain itu untuk menit-menit yang lain juga diperoleh
konsentrasi besi yang lebih kecil daripada percobaan I. Untuk parameter mangan
pada percobaan I memiliki kualitas effluent yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat
pada data hasil percobaan I untuk tiap menitnya memiliki konsentrasi yang lebih
kecil daripada percobaan II. Penurunan konsentrasi terbesar terjadi pada menit ke
90 yaitu sebesar 0,071 mg/L atau efisiensi 94,23%. Kualitas effluent untuk
parameter besi (Fe) dan mangan (Mn) pada kedua percobaan telah memenuhi
standar baku mutu air bersih sebagaimana tertuang dalam PP No. 82 tahun 2001.
Collections
- Environmental Engineering [1477]