dc.description.abstract | Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan agenda 2030 dengan tujuan menggalakkan upaya untuk mengakhiri kemiskinan, menanggulangi ketidaksetaraan, mendorong hak asasi manusia dan memberikan perhatian terhadap keterkaitan antara kemajuan sosial dan ekonomi serta perlindungan lingkungan hidup sesuai dengan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Potensi zakat yang dinilai dapat mendukung pengentasan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan pada masyarakat Indonesia, serta dapat membantu menyukseskan target SDGs. Baznas pusat bersama Lazismu pusat yang memiliki tanggungjawab mendayagunakan dana zakat bersinergi program secara nasional, yaitu Ekspedisi Zakat Maluku yang dirancang untuk menjawab permasalahan yang terjadi di provinsi Maluku, yaitu dengan pemberdayaan petani dan nelayan bagi masyarakat miskin yang berada di kawasan 3T yangmana mendukung beberapa tujuan SDGs. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan sosiologis dengan tujuan untuk mendiskripsikan pemberdayaan petani dan nelayan pada program ekspedisi zakat Maluku Lazismu−Baznas dan menganalisis capaiannya terhadap SDGs. Data yang dikumpulkan dengan metode observasi, dokumentasi dan wawancara yang dianalisis dengan model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan petani dan nelayan Maluku oleh Lazismu-Baznas telah memenuhi 5 aspek penting dalam pemberdayaan yaitu: (1) Motivasi, (2) Peningkatan kesadaran dan pelatihan kemampuan, (3) Manajemen diri, (4) Mobilisasi sumberdaya, (5) Pembangunan dan pengembangan jejaring. Konsep pemberdayaannya tidak hanya dari sisi ekonomi namun meliputi pokok−pokok pikiran yang dicontohkan Rasulullah dengan menghapuskan penyebab kemiskinan. Sedangkan pencapaian SDGs dari program tersebut mendukung dalam usaha mencapai beberapa tujuan yang ditetapkan oleh PBB khususnya pada daerah 3T, Maluku. | en_US |