Show simple item record

dc.contributor.authorKisdiyanto
dc.contributor.authorDwi CS, Bayu Kusuma
dc.date.accessioned2016-12-22T03:40:54Z
dc.date.available2016-12-22T03:40:54Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1510
dc.description.abstractPerubahan rata guna lahan yang terjadi pada daerah sekitar kampus Universitas Islam Indonesia menjadikan hal yang menarik minat peneliti untuk mengadakan penelitian tentang perubahan yang terjadi pada daerah Kampus terpadu UII. Dengan adanya pembangunan yang bertambah seperti bangunan kost, warung, kantor dan masih banyak lagi lainnya apakah akan berpengaruh besar terhadap tata guna lahan dan sistem hidrologi yang terjadi diderah Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia. Kemudian sebagai langkah awal pelaksanaan penelitian ini adalah mencari data sekunder berupa Data curah hujan, Data kontur daerah Kaliurang dari Balai Sumber Daya Air Propinsi DIY dan Data peta Sungai Klanduan tahun 1989, data peta Sungai Klanduan tahun 2003, peta DAS (Daerah Aliran Sungai) dari BPN (Balai Pertanahan Nasional). Peneliti mencari parameter-parameter yang mempengaruhi perubahan air limpasan (runoff) yang terjadi di daerah aliran sungai Klanduan dari tahun 1989 (sebelum Kampus Terpadu dibangun) dan tahun 2003 (sesudah Kampus terpadu dibangun), untuk analisis tata guna lahan peneliti menggunakan sofhvere GIS (Geography Information System) dan untuk analisis frekuensi dan probabilitas Intensitas Hujan digunakan metode Maksimum Gumbel dilanjutkan dengan analisis lengkung IDF (Intensity Duration Frequency) yang membandingkan ketiga rumus intensitas hujan yaitu rumus Thalbot, Sherman dan Ishiguro, Besar air limpasan diperoleh dari dua Metode yaitu Metode Rasional dan Metode Mononobo. Dari hasil penelitian dikawasan DAS Klanduan perubahan tata guna lahan dari tahun 1989 sampai tahun 2003 mempengaruhi siklus hidrologi yang terjadi, selain mempengaruhi siklus hidrologi hal ini mengakibatkan bertambahnya penduduk di kawasan DAS Klanduan sehingga mengakibatkan berubahnya tata guna lahan di daerah kawasan DAS Klanduan yang menyebabkan berubahnya pula daya resap tanah terhadap air hujan yang jatuh. Hal ini juga mempengaruhi besarya air yang melimpas pada saat terjadi hujan di kawasan tersebut. Dari hasil penelitian di kawasan DAS Klanduan perubahan tata guna lahan dari tahun 1989 sampai tahun 2003, terjadi kenaikan air limpasan pada DAS Klanduan tahun 2003 dari DAS Klanduan tahun 1989. Dalam perhitungan ini kami memperhitungkan periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 20 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Hal ini dapat dilihat terhadap debit limpasan yang didapatkan, dengan Metode Rasional pada tahun 1989 debit limpasannya adalah 17,601 m3/det dan Pada tahun 2003 adalah 19,738 m3/det. Sedangkan dengan Metode Mononobo debit limpasan yang terjadi pada tahun 1989 adalah 61,741 m3/det dan pada tahun 2003 adalah 68,308 m/det. Akhir penelitian kami menyimpulkan bahwa terjadi kenaikan puncak banjir dari tahun 1989 sampai tahun 2003.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectFenomena Perubahanen_US
dc.subjectKarakteristik Puncak Banjiren_US
dc.subjectPerubahan Tata Guna Tanahen_US
dc.subjectSungai Klanduanen_US
dc.subjectStudi Kasusen_US
dc.subjectKawasan Kampus Terpadu UIIen_US
dc.titleFenomena Perubahan Karakteristik Puncak Banjir Karena Perubahan Tata Guna Tanah Sekitar Sungai Klanduan (Studi Kasus Kawasan Kampus Terpadu UII)en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record