Show simple item record

dc.contributor.authorSubhan, Muhammad
dc.date.accessioned2016-12-22T02:17:19Z
dc.date.available2016-12-22T02:17:19Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1503
dc.description.abstractAir adalah misteri. Ia dimitoskan secara beragam dalam berbagai budaya: melambangkan kesucian, kesuburan, kekuasaan, kehidupan dan atau kematian. Sebab itu, menifestasi fisiknya yakni bentukan arsitekturalnya memiliki kesamaan sekaligus keragaman, ini terlihat dalam hal pembentukan ruang dan massa, perbandingan antara air dan bangunan, penentuan orientasi visual, dan penyelesaian detail-detailnya. Tamansari di Yogyakarta melam bangkan keintiman dan saling keterkaitan sebagaimana hubungan antara pria dan wanita, pada taman Sunyaragi dikatakan sebagai lambang penyucian dengan pintu menuju Mekkahnya dan pengkonsentrasian kekuasaan, sedangkan di Angkor Kamboja melambangkan kekuasaan. Perbandingan antara bangunan dan air pada Tamansari 1:2, dan pada Angkor 1:2. Orientasi visual di Tamansari adalah air (kolam) itu dominan, di Sunyaragi air (grotto dan cascade) sebagai tirai pintu menuju Mekkah, dan di Angkor air (pond dan pool) sebagai pergumulan sang Naga dan baginda Raja. Elemen yang banyak di Tamansari adalah pool, basin, grilles, dan barceau, di Sunyaragi terdapat grotto, barceau, cascade, basin, dan pond, sedangkan di Angkor adalah basin dan pool sebagai reflektor. Perencangan Media Penelitian dan Pengembangan Potensi Air mengadopsi konsep-konsep dari tiga bangunan tersebut untuk menciptakan tatanan yang menunjukkan sifat air (pergerakan, ketenangan dan warna dasar air).en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectMedia Penelitianen_US
dc.subjectPengembangan Potensi Airen_US
dc.titleMedia Penelitian dan Pengembangan Potensi Airen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record