dc.description.abstract | Formulasi nanopartikel perak daun pisang raja memiliki kestabilan yang
rendah, sehingga dibutuhkan penambahan agen penstabil yaitu PVA agar tidak
terjadi aglomerasi. Perak dan EGCG memiliki potensi penghambatan terhadap
bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
stabilitas fisik dan stabilitas dari aktivitas antibakteri pada nanopartikel perak
ekstrak daun pisang raja dengan penambahan PVA terhadap bakteri
Staphylococcus aureus. Metode biosintesis nanopartikel perak dilakukan
menggunakan metode high energy. Karakteristik nanopartikel perak meliputi
pengamatan visual, panjang gelombang, ukuran partikel, polidispers index, zeta
potensial, gugus fungsi dan morfologi. Variasi konsentrasi yang digunakan yaitu
PVA 0,5%, 1% dan 2%. Hasil penelitian menunjukkan pada formulasi 1 (PVA
0,5%) mengalami perubahan warna kuning, memiliki panjang gelombang 429,00
nm, nilai absorbansi 0,478, stabil sampai 4 minggu dengan ukuran partikel 67,86
± 1,59 nm, nilai PDI 0,36 ± 0,07 Ð dan zeta potensial -27,70 ± 1,01. Dalam proses
sintesisnya melibatkan gugus –OH dan gugus C=O dari uji FTIR, serta memiliki
morfologi bulat (spherical) menggunakan uji SEM dan EDS. Pengujian aktivitas
antibakteri nanopartikel perak daun pisang raja dengan penambahan PVA
diperoleh hambatan pertumbuhan bakteri dengan kategori aktivitas yang tergolong
kuat dan stabilitas dari aktivitas antibakteri nanopartikel perak dengan
penambahan PVA terhadap bakteri Staphylococcus aureus menunjukkan stabil
pada formulasi dengan konsentrasi PVA 0,5 % yang disimpan 1 bulan. Hasil yang
didapatkan dengan analisis statistika menggunakan uji Paired Sample t-test
memperoleh nilai sig.2 tailed (p-value) = 0,474 > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nanopartikel perak dengan penambahan PVA stabil dalam 4
minggu penyimpanan dengan variasi konsentrasi PVA 0,5%, PVA 1% dan PVA
2% dan uji stabilitas dari aktivitas antibakteri stabil pada konsentrasi PVA 0,5%. | en_US |