Studi Kinerja Waktu pada Proyek Skala Kecil di Daerah Istimewa Yogyakarta (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung Sekolah pada Periode Tahun 2001-2005)
View/ Open
Date
2007Author
Sampurno, Gunawan Dwi
Yuli S, Mirza Harlianto
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengawasan, evaluasi, dan pengendalian yang perlu dilakukan terutama yang menyangkut masalah biaya dan waktu pelaksanaan proyek sehingga dapat diketahui kinerja proyek (kontraktor) serta memprediksi besarnya biaya dan waktu berakhirnya pelaksanaan proyek. Diantara bentuk pengendalian biaya dan waktu adalah metode konsep nilai hasil (earned value concept). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari segi waktu untuk proyek skala kecil dibawah 50 juta dan skala kecil di atas 50 juta di D.I.Yogyakarta dengan menerapkan konsep nilai hasil (earned value concept).
Analisis yang dilakukan yaitu dengan menggunakan Earned Value Concept. Dalam metode ini akan dianalisis indikator-indikator kinerja proyek berupa nilai BCWP, BCWS, SV, dan SPI, dengan membandingkan proyek dengan skala kecil di bawah 50 juta dan skala kecil di atas 50 juta di D.I. Yogyakarta pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja waktu proyek baik proyek skala kecil di bawah 50 juta maupun proyek skala kecil di atas 50 juta menunjukkan kinerja yang bagus dimana 100% nilai SPI > 1, yang berarti proyek diselesaikan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Proyek skala kecil di bawah 50 juta memiliki varians dan kinerja waktu yang cenderung stabil sedangkan untuk proyek skala kecil di atas 50 juta cenderung tidak tetap. Nilai Rata-rata SPI terbesar untuk skala keciI di bawah 50 juta sebesar 1,654 sedangkan untuk proyek skala kecil di atas 50 juta sebesar 1,536. Proyek skala kecil di bawah 50 juta menglami percepatan yang lebih besar dari pada proyek skala kecil di atas 50 juta. Percepatan pada proyek skala kecil di bawah 50 juta sebesar 28% sedangkan untuk proyek skala kecil di atas 50 juta percepatan hanya 22,94% dari waktu yang direncanakan. Hal ini terjadi karena volume pekerjaan skala kecil di bawah 50 juta lebih sedikit daripada proyek skala kecil di atas 50 juta dan secara pengerjaan proyek skala kecil di bawah 50 juta lebih mudah dari pada proyek skala kecil di atas 50 juta, sehingga percepatan proyek skala kecil di bawah 50 juta akan lebih besar dari pada proyek skala kecil di atas 50 juta.
Collections
- Civil Engineering [4187]