Show simple item record

dc.contributor.authorFabian, Prasetyo
dc.date.accessioned2016-12-21T02:03:45Z
dc.date.available2016-12-21T02:03:45Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1480
dc.description.abstractDewasa ini Narkoba sangat marak dibicarakan. Dapat kita lihat pada media-media banyaknya para pengedar dan pengguna narkoba yang di tangkap oleh pihak berwajib dan para korbanya itu derasal dari beberapa kalangan, seper:ti artis, pengusaha, pekerja, bahkan pelajar. Karena narkoba tidak pandang bulu untuk mencari korbannya. Dan juga kita lihat bahwa memenjarakan seorang pecandu narkoba bukan merupakan solusi untuk mengurangi pengguna narkoba. Sehingga baru-baru ini BNN mengatakan bahwa seseorang yang murni pengguna narkoba haruslah di rehap. Akan tetapi tempat-tempat rehabilitasi yang sudah ada terutama di wilayah DIY masih terdapatnya kekurangan-kekurangan, baik itu dari segi keamanan dana kenyamanan bangunan maupuin dari segi proses kegiatan. Dan setelah ditelusuri lebih lanjut tidak sedikit pula dari para pengguna narkoba atau yang biasa disebut dengan Jungkie ini ingin sembuh atau ingin bebas dari ketergantungan terhadap narkoba tersebut. Karena mereka ingin hidup normal seperti kebanyakan orang tanpa ada pengaruh Narkoba. Oleh karena itu kita sebagai makhluk sosial yang masih sehat akal dan pikiran, ingin memfasilitasi atau mewadahi orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan mereka terhadap narkoba tersebut. Tetapi bila kita melihat kenyatan yang ada, tempat-tempat rehabilitasi yang sudah ada masih banyaknya kekurangannya. Sehingga menyebabkan kurang lancarnya proses penyembuhan pasien. Seperti kurang nyamannya ruang-ruang yang di gunakan sebagai ruang-ruang terapi. Dan bila kita melihat dari bentuk bangunannya, bisa dikatakan tidak meyakinkan bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan rehabilatasi yang menggunakan terapi agama. Sedangkan pusat rehabilitasi ini merupakan pusat rehabititasi yang menggunakan terapi agama. Dan juga kita sendiri tahu bahwa ruang yang sehat baik secara fisik maupun psikis akan menentukan atau mempengaruhi proses penyembuhan. Dengan pemilihan terapi agama yang di gunakan dalam pusat rehabilitasi ini, maka sangat penting pula menampilkan karakteristik Arsitektur Islam pada bangunan, baik itu dari segi fasad bangunan, penataan massa, dan penataan lanskap. Agar orang yang melihat mengerti bahwa bangunan tersebut bangunan yang bernuansa rohani.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPusat Rehabilitasi Narkobaen_US
dc.subjectPengaplikasian Karakteristiken_US
dc.subjectArsitektur Islam pada Bangunanen_US
dc.titlePusat Rehabilitasi Narkoba: Pengaplikasian Karakteristik Arsitektur Islam pada Bangunanen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record