Show simple item record

dc.contributor.authorTampubolon, Helmi Rizal
dc.date.accessioned2019-06-26T07:16:16Z
dc.date.available2019-06-26T07:16:16Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/14737
dc.description.abstractPDAM Kulon Progo unit Sentolo merupakan unit yang melayani Kecamatan Nanggulan yang berada di Ibu kota Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Kulon Progo. Pelayanan sistem penyediaan air bersih perpipaan oleh PDAM Kulon Progo unit Sentolo di Kecamatan Nanggulan baru mencapai 7.79 % dari total penduduk di Desa (Wijimulyo, Jarisarono dan Kembang). Sedangkan 92,21%. penduduknya menggunakan sistem non perpipaan yang didapatkan dari sumur gali, sumur pompa tanah dangkal, tangkapan mata air juga menggunakan hidran umum yang disediakan oleh pihak PDAM. Sumber bahan baku PDAM berasal dari Sungai Progo. Tahapan perencanaan terdiri atas beberapa proses pekerjaan yaitu meliputi identifikasi wilayah dan sistem penyediaan air minum Kecamatan Nanggulan, evaluasi sistem penyediaan air minum yang ada, dan desain pengembangan. Pemanfaatan air tanah sebagai sumber air bersih disebabkan oleh keterbatasan pelayanan yang diberikan oleh PDAM unit Sentolo dengan sistem perpipaan dan air permukaan yang digunakan umumnya adalah berupa air sungai. Cakupan pelayanan air minum di Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang) Kecamatan Nanggulan pada akhir bulan Mei tahun 2006 adalah sebesar 7,79%, kebocoran 46% dengan jumlah pelanggan sebanyak 281 pelanggan, pengoperasian 6 jam/hr dan head pompa 50m kapasitas 10 lt/dt. Hasil analisa program Epanet 2.0 untuk eksisting menunjukkan tekanan sebesar (60 - 80) m dan kecepatan aliran dibawah 0,5 m/dt. Dengan tingkat pelayanan 7.79% dengan debit 116.700 lt/hr akan ditingkatkan menjadi 80% untuk 10 tahun yang akan datang, maka kebutuhan air masyarakat meningkat menjadi 54,72 lt/dt, jam pengoperasian 24jam, dan volume reservoar yang ada saat ini 400 m³ ternyata masih dapat memenuhi untuk 10 tahun yang akan datang. Pada jaringan pipa distribusi membutuhkan perubahan diameter sehingga dapat memenuhi syarat kecepatan aliran (0,5 - 3 m/dt) dan tekanan diatas 10 m. Dari hasil kajian hidrolis melalui program Epanet 2.0 dengan menggunakan head pompa 50 m dan kapasitas debit pompa 55 lt/dt maka diperoleh tekanan (24 - 64) m dan kecepatan aliran sebesar (0,5 - 1,3) m/dt. Pipa no 32, 33, 47, 48, 49, sampai 59 merupakan aliran kritis karena menghasilkan headloss yang besar yaitu (1,3 - 6,4) men_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEvaluasi dan Pengembangan Jaringanen_US
dc.subjectDistribusi PDAMen_US
dc.subjectUnit Sentoloen_US
dc.subjectKecamatan Nanggulan - Kabupaten Kulonprogo - Jogjakartaen_US
dc.subjectDiameter pipa dan kecepatan aliranen_US
dc.titleEvaluasi dan Pengembangan Jaringan Distribusi PDAM Unit Sentolo di Kecamatan Nanggulan - Kabupaten Kulonprogo - Jogjakartaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record