dc.description.abstract | Pernikahan bagi sebagaian masyarakat Jogjakarta sudah menjadi gaya
hidup, selain sebagai upacara bertemunya dua insan dalam mengarungi bahtera rumah
tangga, mengadakan resepsi pernikahan sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi
Banyak pernikahan di Jogjakarta dengan berbagai karakteristik bahkan tema dan konsep
dislenggarakan, mengakibatkan kebutuhan akan gedung untuk penyelenggaraan
pernikahan sangat tinggi, sehingga gedung mejadi hal yang mutlak dalam lancar tidaknya
pelaksanaan pernikahan. Kenyataan yang terjadi gedung-gedung yang ada kurang flesibel
dalam mewadahi beberapa karakteristik pernikahan, berdasarkan konsep, jumlah undangan.
Dan kondisi tersebut permasalahan yang tercipta adalah bagaimana mewujudkan
gedung yang fleksibel sehingga dapat mewadahi berbagai karakteristik pernikahan di
Jogjakarta. Bagaimana pengolahan ruang, dalam pencapaian fleksibilitas jumlah pengguna
bangunan dan kegiatan. Bagaimana menciptakan lansekap yang fleksibel sebagai wadah
kegiatan pernikahan yang memanfaatkan ruang luar.
Dengan interview, pengamatan, studi litelatur, dan observasi ke beberapa gedung
dan sumber lainnya yang berkenaan dengan pernikahan, diharapkan mampu memberikan
jawaban dan beberapa hal yang berkaitan dalam rancangan ini. Sebagai pembanding
karatenstik pernikahan, yang diambil adalah pernikahan tradisional (Jawa) dan pernikahan
Internasional, dimana kedua pernikahan ini menjadi primadona di Jogjakarta.
Terdapat beberapa gedung yang dapat dijadikan rujukan studi kasus diantaraya •
Gedung Diamond Solo Convention Center; Jogja Expo Center (JEC) ; Gedung Jati Indah •
Grand Pacific. Beberapa gedung tersebut memiiki kelebihan dilihat dari - Luasan (daya
tampung tamu undangan), tampak bangunan dan fasilitas bangunan. Selain kelebihan yang
dimiliki gedung-gedung tersebut di atas, terdapat beberapa kelemahan yang perlu
diperhatikan, diantaranya : pola ruang luar yang belum tertata, fleksibilitas ruang terhadap
jumlah undangan kurang memadai, pemanfaatan ruang yang kurang sesuai.
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, perancangan ini menitikberatkan pada
gedung resepsi pernikahan yang menekankan pada fleksibilitas ruang untuk mewadahi
beberapa karakteristik pernikahan, fleksibilitas ruang yang berkaitan dengan jumlah tamu
terdapat empat alternatif 3 ruang untuk kapasitas 1000 dan 1 ruang untuk kapasitas 3000.
Alternatif yang tercipta dapat dilihat dari pemanfaatan penyajian dalam pernikahan yaitu
mejaan, prasmanan, theater, di ruang fleksibilitas ini, bisa dilaksanakan 2 atau3 acara
sekaligus. Pencapaian pola ruang luar ke fleksibilitas, terdiri dari vegetasi sebagai efek
dekoratif acara resepsi pernikahan maupun ritual pernikahan, pola pembagi ruang luar untuk
menampung jumlah tamu undangan yang hadir. Di ruang luar terdapat area untuk kegiatan
ritual pernikahan, ada beberapa kegiatan ritual pernikahan yang dapat dilaksanakan di luar
ruang, diantaranya akad nikah, pemberkatan nikah, siraman, dan beberapa kegiatan
lainnya. Untuk menampungnya disediakan gazebo dan altar dengan panggung, yang ketika
ada kegiatan resepsi pernikahan area ini bisa dijadikan sebagai stage pelaminan maupun
entertaint. Gedung ini juga menyediakan guest house yang dimanfaatkan sebagai tempat
menginap bagi keluarga maupun tamu yang berasal dari lua kota, selain penginapan
kegiatan yang biasanya dilakukan di rumah bisa dipindahkan di guest house ini seperti
midodareni, temon, dan lain lain. | en_US |