Pengaruh Kandungan Lumpur terhadap Kuat Desak Beton
Abstract
Mutu beton sangat dipengaruhi oleh bahan penyusunnya. Komponen utama
bahan penyusun tersebut berupa semen, pasir, kerikil dan air. Selain bahan tersehut,
tanpa di sengaja terdapat juga bahan lain ke dalam adukan beton. Bahan yang
dimaksud adalah lumpur. Dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PB1-NI2-
1971) menyaratkan bahwa agregat halus tidak mengandung lumpur lebih dan 5%
sedangkan untuk agregat kasar tidak mengandung lumpur lebih dan 1%. Di
lapangan, seringkali persyaratan tersebut diabaikan, sehingga dalam pembuatan
beton dimungkinkan masih adanya kandungan lumpur yang terdapat dalam pasir,
akibatnya mutu beton yang dihasilkan tidak sesuai dengan mutu beton yang
dikehendaki. Untuk mengetahui apa pengaruh lumpur yang terdapat dalam agregat
halus apabila mengandung lumpur lebih dan 5%, sehingga perlu diadakan
penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan lumpur
terhadap kuat desak beton dan tingkat pengerjaannya. Penelitian ini menggunakan
lima variasi persentase kandungan lumpur yaitu 0%, 3%, 6%, 9%, dan 12%. Persen
yang dimaksud adalah persen terhadap berat pasirnya.
Penelitian ini menghasilkan kuat desak rata-rata (fcr) untuk kandungan
lumpur 0% =31,907 MPa, 3%= 31,103 MPa, 6% =27,169 MPa, 9%= 24,355 MPa, dan 12% =19,502 MPa. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar persentase
kandungan lumpur pada beton maka kuat desak betonnya semakin menurun.
Penurunan kuat desak beton menjadi semakin signifikan pada kandungan lebih dari
5%. Hal ini terjadi karena lumpur menghalangi terjadinya lekatan yang kuat antara
agregat dengan pasta semen sehingga kuat desak betonnya menjadi rendah. Dan
lumpur juga berpengaruh pada tingkat pengerjaan, semakin banyak kandungan
lumpurnya semakin sulit tingkat pengerjaannya. Hal ini terbukti pada campuran
adukan beton dengan kandungan lumpur 12% dengan tingkat pengerjaan yang paling
sulit. Sebaliknya tingkat pengerjaan paling mudah terjadi pada adukan dengan
persentase kandungan lumpur 0%. Nilai slump rata-rata adukan beton dengan
kandungan lumpur 0%=10 cm, 3%=9,6 cm, 6%= 9,14 cm, 9%=8,5 cm, dan 12%=7,7 cm. Hal ini terjadi karena lumpur memiliki sifat daya scrap air yang tinggi sehingga
air tidak cukup untuk melincirkan campuran agar mudah dikerjakan, akibatnya
campuran beton menjadi lebih kental sehingga nilai slamp-nya menjadi semakin
rendah karena sulit untuk runtuh.
Collections
- Civil Engineering [4192]