Studi tentang Kondisi Daerah Aliran Sungai Gajahwong Jogjakarta (Aspek Tinjauan Debit Sungai dan Ketinggian Muka Air Tanah di Sekitarnya)
Abstract
Sungai Gajahwong adalah salah satu sungai besar di DIY yang merupakan
sungai dengan aliran air sepanjang tahun dan mempunyai potensi cukup besar
untuk menimbulkan bencana banjir yang disebabkan oleh semakin sempitnya
daerah resapan air dibagian hulu sungai akibat padatnya kawasan pemukiman.
Daerah Aliran Sungai Gajahwong dengan luas daerah ± 49,08 km² dan panjang
sungai ± 22,81 Km, yang melintasi Kabupaten Sleman, Kotamadya Jogjakarta dan
Kabupaten Bantul. Penelitian ini membahas tentang kondisi DAS Gajahwong
ditinjau dari debit dan ketinggian muka air tanah serta hubungan penambahan
debit dengan pertambahan tahun.
Dalam penelitian ini data-data yang diperlukan diperoleh dari Balai PSDA
Progo-Opak-Oyo, seperti peta topografi DAS Gajahwong, data curah hujan
harian, data debit harian, luas DAS, serta kemiringan sungai. Data tersebut
digunakan untuk menghitung debit rancangan kala ulang dengan analisis terukur
dan analisis teoritik (HSS Gama I). Guna mendapatkan ketinggian muka air tanah
yang diasumsikan sama tinggi dengan muka air sumur penduduk, penelitian ini
juga melakukan penyebaran kuisioner pada warga yang bertempat tinggal pada
daerah sekitar aliran sungai Gajahwong baik di daerah hulu, tengah maupun hilir.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rasio dari debit maksimum dan
minimum terukur yaitu pada kala ulang 2th = 22,573 dan kala ulang 200th =
103,104 serta perbandingan antara debit terukur (Q2th = 3,702 m³/dtk) dengan
debit teoritik (Q2th = 54,288 m³/dtk) adalah 0,0682. Pada DAS Gajahwong saat
sekarang rata-rata kedalaman sumur pada bagian hulu 7 meter, bagian tengah 7
meter dan bagian hilir 7 meter. Ketinggian muka air sumur pada bagian hulu saat
musim penghujan rata-rata 4 meter dan 1,5 meter pada saat musim kemarau,
bagian tengah saat musim penghujan 2 meter dan 1 meter saat musim kemarau
serta pada bagian hilir saat musim penghujan 3 meter dan I meter saat musim
kemarau. Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dalam penelitian ini bahwa
DAS Gajahwong saat ini telah termasuk kategori rusak.
Collections
- Civil Engineering [4192]