Show simple item record

dc.contributor.authorPurnomo, Dani Sulistio Heri
dc.date.accessioned2016-12-19T03:55:31Z
dc.date.available2016-12-19T03:55:31Z
dc.date.issued2016-03-17
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1455
dc.descriptionDosen pembimbingen_US
dc.description.abstractPotensi wisata di geosite gua Kalisuci berupa gua, sungai, perbukitan dan hutan alami. Setiap tahun jumlah pengunjung bertambah namun kurang fasilitas akomodasi dan rekreasi. Pemanfaatan potensi alam dan lingkungan alami diperlukan penerapan arsitektur ekologis. Tujuan merancang resort petualangan untuk memberikan aspek tantangan dengan merespon site. Sasarannya menciptakan rancangan resort yang mengoptimalkan potensi site dengan material lokal, metode pasif desain dan konservasi vegetasi. Metoda perancangan dengan metode primer dan metoda sekunder. Metoda primer berupa kondisi aktual existing dan kondisi kontekstual site. Metode sekunder dengan kajian-kajian teori dan preseden bangunan. Hasil variabel petualangan yaitu tantangan dan aktivitas petualangan. Indikator tantangan yaitu kecuraman, system konstruksi, dimensi bangunan, dan elevasi. Aktivitas petualangan yang memanfaatkan potensi alam terdiri hard adventure dan soft adventure. Variabel ekologi dengan metoda pasif desain melalui orientasi tata massa terhadap iklim site, bentuk massa, ukuran dan posisi bukaan, panjang penghalang matahari dan air hujan dengan overhang atap, dan pemanfaatan vegetasi. Penggunaan material lokal pada bangunan penginapan dengan sistem panggung, sedangkan bangunan pelayanan dan pengelola dengan struktur bangunan rangka. Tipologi struktur dihubungkan dengan plat baja dan baut. Konsep bangunan dengan memposisikan fungsi ruang disesuaikan dengan potensi alam. Fasilitas hard adventure dengan pembuatan permainan meluncur, melayang, memanjat, dan menjelajah. Pembuatan fasilitas soft adventure dengan menginap di alam, berkumpul, menelusuri, dan pengamatan. Aktivitas soft adventure xv berupa cottage dan rumah pohon dengan penempatan massa bangunan dengan tingkat kecuraman site 15-40%. Kontur dan vegetasi dipertahankan dengan sistem struktur panggung dan cantilever dari material lokal yang dihubungkan plat baja serta baut. Sirkulasi mengikuti kontur alami dengan material batu kapur, tanah dan jembatan gantung. Konsep orientasi tata massa yang terpisah-pisah untuk mengoptimalkan akses view, cahaya matahari, angin, adaptasi dengan kontur dan konservasi vegetasi. View terbaik pada arah barat untuk merespon cahaya matahari dibuat overhang atap, memaju mundurkan fasad dan balkon. Meningkatkan kelembapan dengan kolam dan bentuk peletakkan vegetasi.en_US
dc.description.sponsorshipIdham, Noor Cholisen_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.relation.ispartofseriesTugas akhir;10512246
dc.subjectPotensi wisataen_US
dc.subjectResort petualanganen_US
dc.subjectArsitektur ekologien_US
dc.titleResort dan Training Adventure di Geosite Wisata Goa Kalisuci Konsep Arsitektur Ekologis dengan Merespon Site dan Material Lokalen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record