dc.description.abstract | Latar Belakang : Asap vapor dapat menyebabkan perubahan histologis ketebalan
dikarenakan adanya proses oksidatif pada sel yang mengakibatkan peningkatan
mitosis sel epitel yang berujung pada hiperplasia sel goblet dan peningkatan sekresi
mukus pada epitel trakea. Trakea merupakan saluran nafas atas yang berperan
sebagai zona konduktif, jika terjadi perubahan ketebalan epitel trakea akan
menyebabkan terganggunya aliran udara ke saluran nafas bagian bawah.
Tujuan : Mengetahui efek pemberian vapor pada perubahan ketebalan epitel trakea
tikus Rattus norvegicus galur wistar.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan posttest only
group control design. Sejumlah 24 ekor tikus dibagi dalam 4 kelompok yaitu (P0 :
kelompok kontrol/tanpa paparan vapor) dan 3 kelompok perlakuan dengan lama
paparan vapor yang berbeda-beda (P1 : paparan selama 4 minggu, P2 : paparan
selama 3 minggu, P3 : paparan selama 2 minggu), masing masing kelompok
perlakuan diberikan 20x hisapan selama 5 menit setiap hari. Pada akhir perlakuan,
tikus di nekropsi kemudian diambil jaringan trakea 0,5 cm diatas bifurkasio lalu
dibuat preparat histologi dalam blok paraffin dengan pewarnaan HE. Ketebalan
epitel trakea diukur tiap 3 lapang pandang menggunakan mikroskop cahaya
perbesaran 100x menggunakan software Image Raster 3. Data dianalisis dengan
menggunakan uji Kruskal-wallis dilanjutkan dengan Mann-Whitney.
Hasil : Kelompok yang mendapat paparan vapor 2, 3, dan 4 minggu memiliki epitel
trakea yang lebih tebal dibanding kelompok kontrol (p=<0,05), dengan penebalan
epitel trakea paling tinggi didapatkan pada kelompok P2 (3,63 μm+ 1,075)
dibandingkan dengan P0 (2,20 μm+ 0,386)
Kesimpulan : Paparan vapor dapat menyebabkan perubahan ketebalan epitel trakea
menjadi lebih tebal. | en_US |