| dc.description.abstract | Latar Belakang: Luka kronis pada pasien diabetes melitus atau biasa disebut ulkus diabetik merupakan salah satu komplikasi dari diabetes melitus. Ulkus diabetik pada kaki merupakan salah satu masalah besar pada aspek kesehatan masyarakat yang tidak jarang berakhir dengan amputasi, yang secara langsung menurunkan kualitas hidup pasien. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa ekstrak tanaman Phaleria macrocarpa sp. memiliki potensi untuk mempercepat proses penyembuhan luka pada tikus model diabetes.
Metode: Desain penelitian ini post test only group design. Penelitian ini menggunakan tikus wistar sebanyak 25 ekor. Hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok secara random. Kelompok 2 sampai 5 dilakukan induksi diabetes menggunakan nikotinamid dan streptozotosin dengan dosis 230 mg/kgBB dan 65 mg/kgBB. Pada hari ketiga post induksi, kelompokm 1 sampai 5 dibuat luka menggunakan punch biopsy diameter 5 mm. selanjutnya kelompok 1 dan 2 diberikan salep placebo, dan kelompok 3 sampai 5 diberikan ekstrak metanol daging buah Phaleria macrocarpa sp. 2,5%, 5%, dan 10% selama 7 hari. Sampel kulit dibuat preparat histologi pewarnaan hematoksilin-eosin untuk diukur ketebalan epitelnya. Analisis statistik digunakan One Way ANOVA.
Hasil: Ketebalan epitel pada hari ketujuh kelompok 1 sampai 5 setelah perlukaan berturut-turut adalah 0,21±0,14 mm, 0,24±0,09 mm, 0,25±0,12 mm, 0,24±0,08 mm, dan 0,22±0,08 mm. Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan (p>0,05) dengan dengan nilai p=0,97 antarkelompok.
Kesimpulan: Salep metanol ekstrak daging buah Phaleria macrocarpa sp. tidak memberikan pengaruh pada kecepatan epitelisasi luka kulit tikus model diabetes melitus tipe 2. | en_US |
