dc.description.abstract | Latar Belakang: Diabetes Melitus tipe 2 (DM tipe 2) adalah sindrom yang
ditandai dengan peningkatan kadar glukosa. Pasien penyakit ini menahun
kemungkinan berisiko terjadi disfungsi ereksi (DE). Onset terjadinya DE lebih
cepat 10-15 tahun dari yang tidak memiliki DM tipe 2. Risiko komplikasi ini akan
meningkat pada seseorang yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang
berlebih.
Tujuan: Mengetahui ada korelasi IMT terhadap DE pada laki-laki dewasa
penderita DM tipe 2 di Dokter Keluarga Desa Harjobinangun Sleman.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
metode cross sectional. Subjek penelitian merupakan pasien laki-laki penderita
DM tipe 2 yang terdaftar di Dokter Keluarga Desa Harjobinangun Sleman.
Pengukuran IMT dilakukan dengan mengukur berat badan (kilogram) dibagi
tinggi badan (meter dikuadratkan). Pengukuran DE dilakukan dengan cara
mengisi kuesioner IIEF-5 dengan rentang skor 5-25. Data dioleh menggunakan
analisis Spearman dengan p < 0,05.
Hasil: Subjek penelitian didapatkan sebanyak 35 orang laki-laki, dimana
didominasi oleh usia 60-69 tahun (42,9%), lama menderita DM tipe 2 > 10 tahun
sebanyak 16 orang (45,7%), IMT dengan kategori obesitas derajat 1 sebanyak 19
orang (54,3%), tekanan darah sistol didominasi hipertensi derajat 2 dan
prehipertensi sebanyak 31,4% dan diastol didominasi kategori normal sebanyak
37,1%, dan disfungsi ereksi didominasi kategori sedang sebnayk 37,1%. Hasil
analisis korelasi menunjukkan tidak terdapat korelasi antara IMT terhadap DE
pada pasien DM tipe 2 (p = 0,229).
Simpulan: Indeks massa tubuh tidak memiliki korelasi dengan disfungsi ereksi
pada pasien diabetes melitus tipe 2. | en_US |