Biro Desain Grafis dan Percetakan di Yogyakarta
Abstract
Dewasa ini perkembangan desain grafis di Yogyakarta mengalami peningkatan yang pesat. Perkembangan akan desain grafis ini dikarenakan akan begitu pentingnya arti desian grafis sebagai media ( tipografiI tulisan ) yang dianggap paling efektit untuk menyampaikan suatu gagasan desain maupun pesan dalam produk. Didukung dengan hadirnya percetakan, sebuah bidang usaha yang senantiasa membantu terwujudnya penyampaian gagasan desain yang dihasilkan dari desainer grafis. Yogyakarta mempunyai memiliki potensi yang sangat baik sebagai tempat untuk didirikan sebuah wadah pelayanan untuk jasa desain dan percetakan.
Biro Desain Grafis dan Percetakan di Yogyakarta merupakan suatu alternatif bentuk pelayanan terpadu dalam jasa pembuatan desain hingga proses percetakannya. Berangkat dari desain grafis ini. Tipografi menjadi unsure utama untuk dirumuskan menjadi konsep-konsep perancangan selanjutnya. Permasalahan utama dalam perancangan ini terletak integrasi antara 2 kegiatan yang berbeda dalam arti kegiatan desain membutuhkan ruang-ruang kecil dengan suasana nyaman maupun tenang, sedangkan percetakan cenderung memiliki karakter ruang-ruang besar dengan skala aktivitas yang tinggi dan bising. Selain itu, citra bangunan juga penting untuk memenuhi karakteristik sebagai sebuah biro desain percetakan.
Perencanaan Pusat Desain Grafis dan Percetakan menekankan pada
peningkatan kualitas ruang dan sirkulasi sebagai upaya peningkatan produksi dan pelayanan konsumen yang disajikan dalam penataan ruang dan sirkulasinya serta mengedepankan integrasi proses kegiatan antara kelompok desain grafis yang dianggap sebagai suatu kegiatan yang kreatif dan kelompok percetakan sebagai kelompok yang normatit, sedangkan pada pencitraan bangunan menggunakan warna cyan, magenta, yellow dan black (CMYK) yang oleh para desainer digunakan sebagai warna pokok untuk membuat berbagai macam warna.
Hasil dari perancangan Pusat desain Grafis dan Percetakan ini telah merumuskan pola penataan ruang dan sirkulasi menjadi sebuah prioritas untuk meningkatkan proses produksi dan kenyamanan konsumen yang selanjutnya dijadikan patokan untuk memasukkan unsur-unsur arsitektural ke dalam bangunan baik secara fungsi bentuk, bentuk maupun struktural.
Collections
- Architecture [3648]