Pengaruh Penggunaan Filler Marmer terhadap Kuat Desak dan Kuat Tarik Beton
Abstract
Pemanfaatan limbah marmer Tulungagung (debit hasil penggergajian
marmer) selama ini sudah cukup baik. Hal ini terbukti dengan dimanfaatkannya
limbah marmer Tulungagung sebagai campuran adukan pasangan bata, telapi
belum diteliti mengenai seberapa besar nilai optimumnya. Dan hasil uji
laboratorium mengenai kandungan limbah marmer Tulungagung, ternyata terdapat
silica sebesar 0,0856276%. Sehingga limbah marmer Tulungagung memenuhi
persyaratan untuk dijadikan sebagai bahan tambah (pozzolan).
Limbah marmer Tulungagung yang telah lolos saringan # 200 dijadikan
sebagai bahan pengisi (filler), yang dicampurkan dalam adukan beton. Penelitian
ini lebih menekankan pada kuat desak dan kuat tarik beton dan seberapa besar
persentase kekuatan antara beton yang menggunakan limbah marmer dengan beton
tanpa limbah marmer. Penelitian ini menggunakan 5 buah variasi, yaitu beton
tanpa limbah marmer, variasi limbah marmer 0.5%, variasi limbah marmer 1.0%,
variasi limbah marmer 1.5% dan variasi limbah marmer 2.0% dari berat beton
basah, yang masing-masing vanasi menggunakan benda uji sebanyak 23 buah (20
buah untuk uji desak dan3 buah untuk uji belah).
Dari hasil penelitian terjadi peningkatan kekuatan desak beton baik variasi
limbah marmer 0.5%, 1.0%, 1.5% dan 2.0% dibandingkan dengan beton tanpa
limbah marmer. Kuat desak (f'c) paling optimal diperoleh pada variasi limbah
marmer 1.5%, yaitu sebesar 42.548 MPa. Sedangkan beton tanpa limbah marmer
kuat desaknya sebesar 37.780 MPa. Dan data tersebut terjadi peningkatan
persentase kekuatan desak beton sebesar 12.62%.
Untuk uji belah beton mengalami peningkatan kuat tarik (f'ct) optimal pada
variasi 0.5%, yaitu sebesar 4.342 MPa, dibandingkan dengan beton tanpa limbah
marmer, yaitu sebesar 3.565 MPa. Dari data tersebut terjadi peningkatan
persentase kekuatan tarik beton sebesar 21.79%).
Collections
- Civil Engineering [4187]