Show simple item record

dc.contributor.authorSopalauw, Nurul Hidayati
dc.date.accessioned2019-03-22T03:14:43Z
dc.date.available2019-03-22T03:14:43Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/14303
dc.description.abstractPropinsi Maluku wilayahnya terdiri atas ratusan pulau, sebagian diantara pulau-pulau itu sudah didiami dan sebagian lainnya belum ditempati. Untuk menjalin hubungan antar pulau di Maluku diperlukan suatu moda sebagai perantara yang dapat menghubunkan pulau-pulau tersebut. Moda yang digunakan adalah transportasi laut (kapal) dan udara (pesawat). Transportasi laut merupakan alat transportasi yang paling efektif karena ada banyak pulau di antara ratusan pulau di Maluku tidak dapat disinggahi oleh pesawat. Pulau Seram adalah salah satu pulau terbesar di Maluku, sering didatangi oleh pengunjung dari berbagai pulau di dalam dan luar Maluku dengan menggunakan kapal laut sebagai transportasi utama. Kapal laut sebagai trsansportasi utama memerlukan suatu wadah untuk menerima dan menampung kapal yang datang dan pergi. Wadah yang dimaksud adalah pelabuhan laut. Pelabuhan laut Amahai merupakan satu-satunya pelabuhan penumpang dan barang yang ada di pulau Seram dan yang terdekat dan ibu kota Kabupaten Masohi. Pelabuhan ini awalnya hanya disinggahi oleh kapal penumpang antar pulau Maluku dan kapal ikan, namun sejak tahun 1998 sudah disinggahi pula oleh kapal yang melayani rute antar propinsi. Kondisi ini pada akhirnya dapat menjadikan pelabuhan Amahai sebagai pelabuhan Nusantara. Sebagai pelabuhan Nusantara yang melayani rute antar propinsi, pelabuhan Amahai belum bisa memberikan pelayanan fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan, dikarenakan kurangnya prasarana pelabuhan. Disamping kurangnya prasarana yang memberikan nilai minus untuk pelabuhan Amahai, pelabuhan ini juga memiliki kelebihan. Kelebihan ini terdapat pada keindahan alam (potensi alam) yang ada pada wilayah sekitar lokasi pelabuhan. Melihat latar belakang pulau Maluku dan kondisi wilayah serta prasarana pelabuhan Amahai, maka diadakanlah suatu perencanaan prasarana pelabuhan yang dapat memfasilitasi kebutuhan akan datang. Kondisi lingkungan dimana bukit sebagai latar belakang dan pantai berpasir putih melatar depani site pelabuhan, menjadi dasar pertimbangan dalam perancangan Terminal Penumpang Kapal Laut Amahai.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTerminal Penumpang Kapal Lauten_US
dc.subjectAmahai Kabupaten Maluku Tengahen_US
dc.subjectLandscape sebagai Penentu Perancanganen_US
dc.titleTerminal Penumpang Kapal Laut Amahai Kabupaten Maluku Tengah Landscape sebagai Penentu Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record