Analisis Overall Labor Effectiveness di Kelompok Kerja Sub Assy Side Glue UP dan Stringing Strungback dengan Root Cause Analysis (Studi Kasus di Departemen Assembly UP PT Yamaha Indonesia)

Abstract

Meningkatnya permintaan Piano di Cina membuat berdampak kepada Yamaha Indonesia meningkatkan kapasitas produksi agar tidak terjadi lost sales. Yamaha Indonesia yang bergerak di bidang produksi Piano mempunyai target untuk Upright Piano dengan 120 unit/hari dan 96 unit/8 jam. Kelompok Side Glue UP yang merupakan kelompok yang vital di departemen Assembly UP mempunyai permasalahan tidak tercapainya target harian yang disebabkan oleh tidak sinkronnya pengiriman kabinet dan strungback. Penyuplai kabinet yaitu Sub Assy Side Glue UP dan penyuplai strungback adalah Stringing Strungback. Untuk mengetahui apakah kedua kelompok ini sudah mempunyai tenaga kerja yang efektif atau belum, maka digunakan Overall Labor Effectiveness (OLE), yang kemudian dicari penyebab masalah rendahnya nilai OLE atau elemen OLE. Dan mencari tahu pengaruh OLE terhadap tidak sinkron kabinet dan strungback. Setelah dilakukan penelitian. Nilai OLE Sub Assy Side Glue adalah 87% dan Stringing Strungback 85%, maka kedua kelompok ini sudah memiliki proses produksi yang efektif. Rendahnya nilai performance ratio kedua kelompok ini dicari penyebab masalahnya dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA) yang disebabkan oleh terlambat material dan kurangnya operator dengan multiskill menyebabkan hasil produksi selama 8 jam tidak mencapai target yang menyebabkan Side Glue UP juga tidak tercapai hasil produksinya. Setelah mengetahui penyebab masalah tersebut, Peneliti mengusulkan untuk menggunakan sistem Kanban untuk melancarkan aliran produksi dan pelatihan kepada operator.