dc.description.abstract | Kenaikan jumlah pengunjung dan bertambahnya satwa di kebun binatang
Gembiraloka menyebabkan melimpahnya limbah kotoran satwa dan sampah
pengunjung setiap tahunnya. Gas metana merupakan sumber energi terbarukan
yang ramah lingkungan dan dapat dihasilkan dari biomassa. Di Indonesia, teknologi
produksi metana relatif baru dan masih dalam skala kecil, sedangkan metana
diperlukan dalam jumlah besar, akan menjadi masalah serius jika bahan bakar fosil
menjadi sumber energi utama dunia dan tidak dapat diperbarui. Karenanya, pabrik
metana perlu dirancang. Desain pabrik kimia biogas ini dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan bahan bakar di kebun binatang Gembiraloka Yogyakarta.
Kotoran satwa dan sampah pengunjung di kebun binatang Gembiraloka, digunakan
sebagai bahan mentah dalam produksi biogas. Pabrik ini akan dibangun di kebun
binatang Gembiraloka Daerah Istimewa Yogyakarta. Pabrik ini beroperasi secara
kontinu selama 330 hari/tahun, dengan kapasitas jumlah sampah padat pengunjung
dan kotoran satwa sebanyak 3207 ton/tahun dan menghasilkan produk biogas
dengan kapasitas 15,30 kg/jam. Limbah yang dihasilkan adalah limbah padat
organik yang dapat digunakan sebagai pupuk. Pabrik ini direncanakan dalam
bentuk Perseroan Terbatas (PT). Proyek ini menyimpulkan bahwa pabrik tersebut
layak secara finansial. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi, kita dapat melihat
bahwa persentase Break Even Point (BEP) adalah 46,90%, Return on Investment
(ROI) sebelum pajak adalah 27,77% dan setelah pajak adalah 18,89%, Pay Out
Time (POT) sebelum pajak adalah 2,6 Tahun dan setelah pajak adalah 3,5 tahun,
Shut Down Point (SDP) 22,05%, laba sebelum pajak adalah Rp 25.741.451.208 dan
laba setelah pajak adalah Rp 17.504.186.821 | en_US |