Show simple item record

dc.contributor.advisorEnggar Furi, S.IP., M.A.
dc.contributor.authorYASSIRLI ULFA, 14323057
dc.date.accessioned2019-03-19T04:03:11Z
dc.date.available2019-03-19T04:03:11Z
dc.date.issued2019-02-11
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/14220
dc.description.abstractIslamic State (IS) merupakan sebuah kelompok terorisme yang memiliki tujuan untuk mendirikan negara kekhalifahan. Dalam mencapai tujuannya, IS melakukan berbagai macam teror di berbagai negara, salah satunya di Irak. IS berhasil menguasai beberapa bagian wilayah di Irak, yang didalamnya terdapat kilang minyak bumi. Amerika Serikat yang menjadi negara pengimpor minyak dari Irak sekaligus menjadi negara adidaya merasa terancam karena IS mendapatkan sumber aliran dana dari kilang minyak tersebut. Hadirnya rasa kekhawatiran AS membuat AS menyerang IS di Irak. Dalam menyerang IS di Irak, AS membangun koalisi dengan berbagai negara-negara di dunia dan berbagai organisasi internasional. Tidak hanya AS yang menjadi negara pengimpor minyak, namun juga anggota- anggota koalisi internasional anti IS. Oleh karena itu, dengan adanya kepentingan bersama negara-negara yang menjadi anggota koalisi internasional anti IS turut serta membantu AS dalam melakukan penyerangan terhadap IS di Iraken_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAmerika Serikaten_US
dc.subjectIslamic Stateen_US
dc.subjectKoalisi Internasional anti ISen_US
dc.subjectMinyaken_US
dc.titleANALISIS KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PERIODE PRESIDEN BARACK OBAMA: STUDI KASUS ISLAMIC STATE DI IRAKen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record