| dc.description.abstract | Pertumbuhan penduduk yang mencapai angka 1,17% pada provinsi D.I.Y dan 0,78% pada provinsi Jawa Tengah mengakibatkan peningkatan keperluan air baku di DAS Progo. Oleh karena itu diperlukan informasi mengenai analisis debit Sungai Progo. Analisis debit sungai dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan permodelan suatu DAS. Salah satu permodelan hidrologi yang dapat digunakan adalah model SWAT. Model SWAT digunakan karena dapat memperhitungkan parameter klimatolgi dan kondisi DAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit harian, debit 15 harian, debit bulanan dan performa model SWAT dalam memodelkan suatu DAS. Penelitian ini akan menganalisa debit Sungai Progo dengan outlet Bendung Sapon menngunakan model soil water asessment tools (SWAT) dengan periode simulasi selama tiga tahun, yakni tahun 2013 sampai 2015. Data mengenai kondisi DAS yang digunakan sebagai data masukan adalah berupa data karakteristik tanah, data tata guna laham, data kemiringan lahan, data iklim, dan data pengukuran debit. Proses simulasi model SWAT dilakukan melalui empat tahapan yaitu deliniasi DAS, pembentukan hydrological response unit (HRU), pengolahan data dan simulasi model serta pengujian hasil simulasi berdasarkan parameter statistik R2 dan efisiensi model NS. Dari hasil simulasi ini diketahui bahwa perbandingan hasil debit simulasi dan debit observasi lapangan menunjukkan angka korelasi yang baik. Dimana hasil validasi mulai tahun 2013 hingga 2015 pada debit hariannya memiliki nilai R2 secara berturut-turut adalah 0,82;0,83;0,95 dan untuk nilai NS secara berturut-turut adalah 0,34;0,26;0,32. Hasil validasi debit 15 hariannya memiliki nilai R2 secara berturut-turut adalah 0,88;0,96;0,99 dan untuk nilai NS secara berturut-turut adalah 0,61;0,55;0,52. Hasil validasi debit bulannya memiliki nilai R2 secara berturut-turut adalah 0,89;0,95;0,99 dan untuk nilai NS secara berturut-turut adalah 0,55;0,65;0,39. | en_US |
