Show simple item record

dc.contributor.authorZulfikar, Indra Derwansyah
dc.date.accessioned2019-03-05T03:46:24Z
dc.date.available2019-03-05T03:46:24Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/13859
dc.description.abstractKota Ujung Pandang merupakan pintu gerbang dan pusat pengembangan agama Islam khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang beragama Islam sekitar ± 7.931.732 jiwa di Sulawesi Selatan dan di kota Ujung Pandang sendiri sekitar ± 985.465 jiwa kegiatan ke-Islam-an, khususnya dikalangan remaja maupun para orang tua sangatlah tinggi. Pusat Kegiatan Islam Al-Markaz Al-Islami Ujung Pandang merupakan sebuah kawasan terpadu yang diperuntukkan bagi masyarakat umum yang dikelola oleh sebuah yayasan yang berada di Ujung Pandang. Pada Pusat Kegiatan Islam ini akan mewadahi kegiatan masyarakat tentang hal keagamaan dengan menyediakan fasilitas masjid, pendidikan dan asramanya, auditorium serta fasilitas pendukung lainnya. Dalam hal ini fasilitas auditorium merupakan salah satu fasilitas yang akan mewadahi berbagai kegiatan baik itu berupa konvensi, pertunjukan, pameran serta kegiatan lainnya. Apabila kita melihat kondisi sekarang mengenai tempat-tempat pertemuan yang berupa auditorium (ruang serba guna) di kota Ujung Pandang sangatlah terbatas dan biasanya dilakukan pada tempat-tempat pertemuan seperti dihotel maupun ditempat-tempat pertemuan lainnya. Dan hal ini yang sangat mempengaruhi kegiatan didalamnya, karena ruang-ruang sering dipaksakan untuk mewadahi kegiatan yang bermacam-macam sehingga kurang memenuhi persyaratan untuk sebuah ruang auditorium. Ini juga dikarenakan karena frekuensi dari kegiatan dalam sebuah auditorium tidak teratur kadang kegiatannya banyak kadan sedikit. Dengan persamalahan yang didapatkan di atas maka diperlukan sebuah tempat untuk mewadahi kegiatan yang dapat diubah-ubah fungsinya, besaran ruang serta tata ruangnya tanpa mengubah bangunan secara keseluruhan. Untuk itu perlu adanya fleksibilitass ruang yang dapat digunakan untuk beberapa macam kegiatan baik itu secara bersamaan maupun terpisah. Fleksibilitas ruang dapat dicapai melalui pola kegiatan dalam ruang yaitu macam aktifitas, pengelompokan kegiatan, kebutuhan ruang serta pola pergerakan. Alat-alat yang dipakai untuk mendukung fleksibilitass ruang berupa perangkat teknologi yang dapat mempermudah perubahan-perubahan dalam bangunan secara otomatis dan elektronik, seperti perubahan bantuk ruang konversabilitas, pegas untuk menaikkan dan menurunkan stage, seat, langit-langit, rolling wall untuk menggulung dan menurunkan dinding partisi semi permanen. Juga dalam hal bentukan fisik dari bangunan auditoriumm sendiri yang berada pada kawasan Pusat Kegiatan Islam Al-Markaz Al-Islami yang menampung banyak fasilitas sehingga bentuk sangat perlu diperhatikan. Dengan menyatunya bangunan-bangunan secara dinamis baik itu didalam kawasan sendiri maupun lingkungan disekitarnya. Dan hal ini dapat dicapai dengan mengambil sebahagian bentuk dari bangunan masjid yang sudah ada sebelumnya. Dengan memperhatikan hal-hal diatas merupakan faktor penentu dalam perencanaan dan perancangan bangunan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAuditorium Pusat Kegiatan Islamen_US
dc.subjectAl - Markaz Al - Islami Ujung Pandangen_US
dc.titleAuditorium Pusat Kegiatan Islam Al - Markaz Al - Islami Ujung Pandangen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record