dc.contributor.author | Priyadi, Haris | |
dc.date.accessioned | 2019-03-05T02:57:10Z | |
dc.date.available | 2019-03-05T02:57:10Z | |
dc.date.issued | 1996 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/13858 | |
dc.description.abstract | Perjalanan dari satu tempat ke tempat lain merupakan salah satu dari kegiatan
sistem transportasi. Nilai perjalanan tersebut semakin lama semakin berarti dan
berharga saat manusia mengalami proses perubahan nilai pentingnya pergerakan itu.
Perkembangan zaman yang sangat cepat berimplikasi pada perkembangan kecepatan
pergerakan atau mobilitas yang tinggi. Menangkap fenomena tersebut tersirat
perkembangan sistem transportasi sebagai wadah yang melayani aktifitas -aktifitas
pergerakan. Salah satu elemen sistem transportasi yang berkedudukan penting adalah
terminal angkutan umum. Sedangkan fungsi umum terminal angkutan umum adalah
sebagai tempat berkonsentrasinya penumpang dan kendaraan baik antar maupun intra
daerah dalam suatu wilayah yang luas.
Banyak unsur - unsur yang terlibat didalam aktifitas terminal angkutan umum.
Keterlibatan itu menyebabkan keterpaduan aktifitas yang harus diwadahi dan dilayani
oleh terminal. Adapun unsur - unsur yang terlibat antara lain pengelola, penumpang,
pedagang, pengusaha, kendaraan angkutan dan fisik bangunan. Semua unsur itu
membentuk suatu sistem aktifitas yang saling terkait antara satu dengan yang lain
membentuk sinergi aktifitas pelakunya. Hubungan sinergi ini akan membentuk pola - pola sirkulasi pelaku dimana mengarah pada kejelasan penempatan fasilitas – fasilitas umum didalam terminal. Perjalanan dari satu tahun ke tahun berikutnya akan mengubah pola - pola tersebut dengan tingkat gradasi yang halus. Perubahan itu mengikuti proses perkembangan aktifitas dan perpaduan aktifitas yang menghasilkan satu aktifitas baru. Sinyal - sinyal akan timbulnya aktifitas yang baru ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena keterlambatan penanganan mengakibatkan pemaksaan fungsi - fungsi wadah dan layanan untuk aktifitas - aktifitas baru tersebut.
Pada saatnya sebuah terminal tidak dapat menampung dan melayani seluruh
aktifitas yang berjalan didalamnya. Pada saat itu pula harus dipertimbangan dampak negatif dari ketidakseimbangan antara kebutuhan dan layanan. Timbulnya fasilitas -
fasilitas diluar terminal menandakan dampak tersebut dan adanya fasilitas - fasilitas
baru menandakan keterbatasan lahan untuk menampungnya didalam terminal. Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan untuk mengantisipasi dampak - dampak tersebut agar
terminal sebagai salah satu sistem transportasi yang sangat penting dapat melayani
para pemakainya. Dalam pertimbangan tersebut terkait unsur - unsur perkotaan
tentang arah perkembangan kota dan ketentuan - ketentuan tentang penyelenggaraan
terminal angkutan umum disamping teori - teori yang menjadi kerangkanya. Unsur - unsur tersebut merupakan unsur - unsur penentu yang tidak dapat diabaikan
peranannya agar konsep dan desain penyelenggaraan terminal dapat dibuat dengan
baik dan benar. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Terminal Bis di Yogyakarta | en_US |
dc.subject | Studi Khusus Efek Sinergi Perilaku Pemakai | en_US |
dc.subject | Penataan Fasilitas - Fasilitas Terminal | en_US |
dc.title | Terminal Bis di Yogyakarta Studi Khusus Efek Sinergi Perilaku Pemakai dalam Kaitannya dengan Penataan Fasilitas - Fasilitas Terminal | en_US |