Show simple item record

dc.contributor.authorWahyuningsih
dc.date.accessioned2019-02-27T04:37:17Z
dc.date.available2019-02-27T04:37:17Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/13799
dc.description.abstractDalam era globalisasi teknologi tinggi, mendorong kita ke dalam suatu evolusi dari abad industri ke abad informasi yang membawa kita ke suatu dunia yang disebut "komputerisasi dimana-mana". Dan karena sudah menjadi kebutuhan, maka informasi berubah menjadi komoditi yang dapat diperdagangkan (information as a product) dalam menuju era pasar bebas. Apalagi Yogyakarta memiliki potensi dalam perkembangan selanjutnya, karena sebagai kota yang banyak dikunjungi wisatawan, baik mancanegara maupvm nusantara. Yogyakarta mempunyai predikat sebagai kota pelajar, kota budaya, kota pariwisata dan beberapa predikat lainnya yang mampu mengangkat kota menjadi 'favorit city. Sekarang, permasalahannya adalah bagaimana perwujudan fasilitas pelayanan informasi, sistem pewadahan teknologi informasi agar lebih efektif dan efisien, serta bagaimana menampilkan citra arsitektur sebagai fasilitas pusat pelayanan informasi dengan teknologi tinggi. Untuk mengangkat permasalahan tersebut, kita coba mengkaji dalam sistem informasi dan seluk-beluknya, pusat pelayanan informasi itu sendiri dan citra teknologi tinggi dalam arsitektur yang di dalamnya mengungkap sistem IES (Intelligent Building System) dan karya-karya arsitektur teknologi tinggi. Dengan sistem pelayanan 'self service user skala regional, nasional dan internasional, sistem operasional dalam internet 'infomation without wall', sistem kegiatan dari pengguna/user dan tata ruang yang efektif, efisien akan mampu menjawab pewadahan sistem informasi itu sendiri. Dalam teknologi tinggi, tuntutan kondisi fisik bangunan diharapkan dapat menjadi daya tarik kota sebagai bangunan modern dalam mencapai embrio baru. Dan dengan mengkaji desain dalam study perbandingan akan diperoleh pertimbangan dan mimpi kritis dalam image untuk menghasilka proses dan karya baru, seperti yang teiah dilakukan Eisenman dalam memberikan konsistensi 'keliaran' di luar kondisi manusia. Sebagai konsep dasar perencanaan dan perancangan, bahwa tepat jika pusat pelayanan informasi ini berlokasi di desa Sinduadi, Jl. Magelang-Yogyakarta, yang diharapkan mampu menjadi "the new city power karena potensinya dalam arah perkembangan kota. Dengan orientasi berbagai akses akan membantu mencapai sirkulasi yang efektif dan efisien, didukung dengan dekonstruktif program dan kulit bangunan akan membantu sistem informasi ini lebih inovatif. Dan diciptakan citra arsitektur melalui aplikasi fisik arsitektur bangunan modern dan teknologi tinggi dengan menerapkan paduan harmonis antara teknologi otomatisasi dalam IBS dan 'modern art'.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPusat Pelayanan Informasi di Yogyakartaen_US
dc.subjectLandasan Konseptual Perencanaan dan Perancanganen_US
dc.titlePusat Pelayanan Informasi di Yogyakarta Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record