dc.description.abstract | Dalam era globalisasi teknologi tinggi, mendorong kita ke
dalam suatu evolusi dari abad industri ke abad informasi yang
membawa kita ke suatu dunia yang disebut "komputerisasi dimana-mana".
Dan karena sudah menjadi kebutuhan, maka informasi berubah menjadi
komoditi yang dapat diperdagangkan (information as a product) dalam
menuju era pasar bebas. Apalagi Yogyakarta memiliki potensi dalam
perkembangan selanjutnya, karena sebagai kota yang banyak dikunjungi
wisatawan, baik mancanegara maupvm nusantara. Yogyakarta mempunyai
predikat sebagai kota pelajar, kota budaya, kota pariwisata dan
beberapa predikat lainnya yang mampu mengangkat kota menjadi 'favorit
city. Sekarang, permasalahannya adalah bagaimana perwujudan
fasilitas pelayanan informasi, sistem pewadahan teknologi informasi
agar lebih efektif dan efisien, serta bagaimana menampilkan citra
arsitektur sebagai fasilitas pusat pelayanan informasi dengan
teknologi tinggi.
Untuk mengangkat permasalahan tersebut, kita coba mengkaji
dalam sistem informasi dan seluk-beluknya, pusat pelayanan informasi
itu sendiri dan citra teknologi tinggi dalam arsitektur yang di
dalamnya mengungkap sistem IES (Intelligent Building System) dan
karya-karya arsitektur teknologi tinggi. Dengan sistem pelayanan
'self service user skala regional, nasional dan internasional,
sistem operasional dalam internet 'infomation without wall', sistem
kegiatan dari pengguna/user dan tata ruang yang efektif, efisien akan
mampu menjawab pewadahan sistem informasi itu sendiri. Dalam
teknologi tinggi, tuntutan kondisi fisik bangunan diharapkan dapat
menjadi daya tarik kota sebagai bangunan modern dalam mencapai embrio
baru. Dan dengan mengkaji desain dalam study perbandingan akan
diperoleh pertimbangan dan mimpi kritis dalam image untuk menghasilka
proses dan karya baru, seperti yang teiah dilakukan Eisenman dalam
memberikan konsistensi 'keliaran' di luar kondisi manusia.
Sebagai konsep dasar perencanaan dan perancangan, bahwa tepat
jika pusat pelayanan informasi ini berlokasi di desa Sinduadi, Jl.
Magelang-Yogyakarta, yang diharapkan mampu menjadi "the new city
power karena potensinya dalam arah perkembangan kota. Dengan
orientasi berbagai akses akan membantu mencapai sirkulasi yang
efektif dan efisien, didukung dengan dekonstruktif program dan kulit
bangunan akan membantu sistem informasi ini lebih inovatif. Dan
diciptakan citra arsitektur melalui aplikasi fisik arsitektur
bangunan modern dan teknologi tinggi dengan menerapkan paduan
harmonis antara teknologi otomatisasi dalam IBS dan 'modern art'. | en_US |