dc.description.abstract | Manusia dahulunya hanyalah satu ummat kemudian mereka berselisih (QS. 10: 19)
Dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal.(QS. 49:13)
Dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu..QS. 8: 46)
Jika ada dua golongan dan orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya (QS. 49:9)
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.. (QS. 49: 10)
Belum dinyatakan setia kepada Islam sebelum meninggalkan keakuannya. Banyak orang
merasa berjuang untuk Islam walaupun yang diperjuangkan adalah kepentingan akunya, kepantingan
kelompoknya, kepentingan golongannya. Mereka memandang golongan yang lain harus disingkirkan
karena pahamnya tidak menyenangkan paham mereka. Mereka hanya mau menyumbang bila proyek itu
dijalankan oleh golongannya. Mereka hanya mau mendengarkan pengajian bila pengajian itu diorganisasi
atau dibimbing oleh orang-orang dari kelompoknya. Apapun yang diperjuangkan tidak pernah bergeser
dari keakuannya. Ia merasa Islam menang apabila kelompoknya menang. Ia merasa Islam terancam bila
kepentingan golongannya terancam. Ia telah beragama, ia telah mukmin tetapi agamanya masih berkutat
dalam keakuannya. Hanya karena saudara sesama muslim berbeda mazhab dengan kita, kita jadikan
mimbar pengajian untuk menjelek-jelekkan mereka, membongkar aib mereka bahkan tidak jarang
memfitnah mereka dengan segala hal yang teringat dalam benak kita. Kita terbitkan majalah, kita isi
majalah itu dengan serangan gencar kepada kelompok Fulan yang menurut kita sudah sesat dan
menyesatkan. Kita keluarkan buku, kita tulis di situ semua kata tajam dan menusuk tentang orang-orang
yang mempunyai paham berbeda dengan kita. Kita merasa sudah menang, unggul dan berhasil
mengalahkan orang lain. Yang kita lupakan ialah kenyataan bahwa mereka yang kita serang itu orang-orang
yang rukuk dan sujud kepada Alloh yang Maha Esa, memuliakan Nabi Muhammad SAW, yang
mengisi sebagian malamnya dengan membaca Al-Quran dan bermunajat kepada Rabbul 'alamin.
Lalu terjadilah perpecahan, masing-masing kelompok hanya mengukur kemenangan dari
kepentingan kelompoknya. Kepentingan umat Islam secara keseluruhan luput dari perhatian. Di negeri
Belanda, pihak kerajaan memberikan waktu untuk ummat Islam dalam program televisi. Kelompok Islam
satu demi satu datang mengklaim bahwa mereka saja yang berhak mengelola program itu. Pada saat
yang sama mereka meminta agar kelompok lain tidak diperkenankan masuk ke situ. Karena tidak bisa
mencapai kata sepakat, program itu akhirnya dibatalkan. "Lebih baik batal daripada program itu diisi oleh
kelompok Fulan", kata pemimpin satu kelompok Islam. Ketika setiap kelompok Islam membangun tembok
penghalang dan bukan jembatan, tertutup bagi mereka untuk bertukar informasi. Peradaban Islampun
tertahan dalam perkembangannya. Sementara musuh-musuh Islam menemukan peluang untuk
menaklukan dunia Islam. Pada masa kita ini sajalah kita menyaksikan seluruh agama besar bersatu untuk
menghancurkan kaum muslim melaui westernisai, globalisasi dan modernisasi. Betapa malangnya kita
bila tidak bersatu, sementara musuh-musuh kita bersatu suara dan bersatu tindakan.
Akan datang kepadamu suatu zaman ketika kamu dikepung oleh musuh-musuh,
kamu seperti makanan yang dikellilingi orang-orang lapar
Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh (QS. 61:4) | en_US |