dc.description.abstract | Bendung Mrican di aliran sungai Gajahwong yang berlokasi di dusun
Jurang Bodon Jagalan Banguntapan Bantul yang sudah berumur hampir seabad
kini badan bendungnya patah menjadi beberapa bagian karena dihantam banjir
Setelah bendung rusak, bendung tidak berfungsi lagi dan aliran air menuju bagian
Barat terhenti karena muka air turan sehingga areal persawahan seluas 141 ha dan
perikanan mengalami kekeringan. Karena bendung ini sangat dibutuhkan oleh
warga masyarakat Desa Wirokerten dan Desa Tamanan maka warga berharap
untuk segera dibangun kembali Bendung Mrican.
Pada penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar manfaat yang
dapat diperoleh jika Bendung Mrican dibangun kembali dibandingkan dengan
biaya pembangunan dan perawatan. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara
pencarian data diperoleh untuk besar biaya pembangunan bendung didapat dari
Dinas Pekerjaan Umum sedangkan manfaat berasal dan survei yang dilakukan ke
lokasi Bendung Mrican dan pihak-pihak yang terkait.
Dengan menerapkan ekonomi teknik, manfaat apabila bendung dibangun
dapat dicari dengan membandingkan hasil panen pertanian dan perikanan pada
saat bendung normal Rp.3.211.829.300,00 dan pada saat bendung rusak dapat
menghasilkan Rp. 109.475.480,00 sehingga didapat manfaat pertahun dan selisih
keadaan tersebut sebesar Rp.3.102.354.320,00 kemudian biaya pembangunan
bendung dan biaya perawatan-operasional bendung diakumulasikan dalam
perhitungan pertahun. Diasumsikan umur bendung 10 tahun biaya pertahun
Rp.221.498.400,00 umur 20 tahun biaya pertahun Rp. 174.950 400 00 umur 30
tahun biaya pertahun Rp. 164.431.200,00, umur 40 tahun biaya pertahun
Rp. 161.364.000,00, umur 50 tahun biaya pertahun Rp.160.413.600.00
Dari penelitian ini didapat kesimpulan bahwa besarnya manfaat yang
diperoleh apabila Bendung Mrican dibangun kembali jauh lebih besar dibanding
dengan biaya pembangunannya sehingga bendung Mrican perlu dibangun. | en_US |