Galeri Permukiman Bantaran Sungai Bengawan Solo Di Kampung Sewu, Surakarta
Abstract
Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa yang pernah menjadi jalur perdagangan dan kiblat pertumbuhan peradaban di masa lalu. Kini dengan banyaknya aktivitas yang menyebabkan kerusakan di lingkungan sungai, seperti pembuangan limbah industri dan penambangan pasir, muncul ancaman akan kelestariannya. Ditambah dengan sering terjadinya banjir yang menyebabkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai menjadi berkurang. Pemerintah telah mengupayakan pelestarian Sungai Bengawan Solo dengan program-program seperti mengadakan festival di sungai hingga aktivitas edukasi persepsi masyarakat terhadap Sungai Bengawan Solo. Oleh karena itu, diperlukan wadah yang mampu memberikan informasi mengenai perkembangan peradaban di bantaran Sungai Bengawan Solo yang juga mampu beradaptasi dengan banjir sehingga dapat memberikan persepsi pentingnya menjaga kelestarian sungai ini.
Permukiman di kawasan bantaran Sungai Bengawan Solo merupakan salah satu aspek yang dapat mewakili gambaran tentang peradaban sungainya. Dengan menerapkan narasi dan bukti peninggalan mengenai permukiman di bantaran Sungai Bengawan solo dari masa ke masa, muncul konsep pengalaman ruang yang dapat memberi informasi mengenai bagaimana kehidupan masyarakat di masa lalu. Ditambah dengan konsep bangunan yang mempresentasikam bagaimana permukiman dari masa ke masa melalui bentuk dan material yang digunakan, disertai dengan konsep perkembangan bangunan dari waktu ke waktu dalam merespon banjir.
Perancangan Projek Akhir Sarjana ini memiliki tipologi bangunan Galeri yang berfungsi sebagai wadah untuk memberikan informasi secara rekreatif. Wadah ini dibagi ke dalam tiga masa bangunan yang mewakili tiga masa peradaban yakni prasejarah, sejarah dan masa kini.
Collections
- Architecture [3658]