FORMULASI MOUTH DISSOLVING FILM KOMBINASI EKSTRAK KENCUR (Kaempferia galanga L.) DAN JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN
Abstract
Kencur (Kaempferia galanga L.) dan jahe (Zingiber officinale Roscoe) berpotensi dikembangkan sebagai sediaan antibakteri terhadap faringitis. Mouth dissolving film (MDF) merupakan sediaan yang menjanjikan untuk terapi faringitis yang bersifat lokal di sekitar mulut. Penelitian ini berfokus pada pembuatan MDF kombinasi ekstrak kencur dan jahe dengan metode simplex lattice design serta evaluasi sediaannya. Simplex lattice design digunakan untuk menentukan perbandingan jumlah polimer optimal yang akan diformulasi. Sepuluh formula yang diperoleh menggunakan Design expert dibuat menjadi mouth dissolving film. Sediaan dibuat menggunakan variasi 3 polimer dengan kemampuan berbeda, yaitu HPMC E5, PVA, dan PVP K30 melalui teknik solvent casting. Sediaan yang diperoleh kemudian diuji keragaman bobot, ketebalan sediaan, folding endurance, pH permukaan, dan moisture loss. Formula dengan hasil pengujian rata-rata terbaik adalah formula 1. Optimasi dengan design expert menghasilkan formula optimal dengan perbandingan polimer PVA:HPMC:PVP sebesar 0,518:0,129:0,153 gram. Prediksi hasil pengujian formula optimal diperoleh nilai 26,68% (SBR keseragaman bobot), 0,159 mm (ketebalan sediaan), 269,61 lipatan (folding endurance), 5,71 (pH permukaan), 7,91% (moisture loss), dan 6,0 detik (waktu hancur). Dengan demikian, disimpulkan bahwa kombinasi PVA, HPMC, dan PVP dapat digunakan sebagai polimer dalam pembuatan mouth dissolving film dengan formula optimal yang perlu dievaluasi lebih lanjut.
Collections
- Pharmacy [1444]