Evaluasi Sistem Pengelolaan Limbah Domestik Terdesentralisasi dengan IPAL Komunal di Daerah Cokrodiningratan RT 25 / RW 06 Jetisharjo, Yogyakarta
Abstract
Kualitas air sungai Code semakin menurun yang dikarenakan banyaknya
limbah yang mencemari sungai. Adapun salah satu penyebabnya yaitu kebiasaan
warga daerah bantaran sungai Code yang membuang limbah domestiknya ke sungai
yang dikarenakan belum adanya IPAL komunal. Oleh karena itu KPDL (Kantor
Pengendalian Dampak Lingkungan) kota Yogyakarta bekerjasama dengan LSM
DEWA TS setuju untuk membangun IPAL komunal di RT25 /RW 06 Jetisharjo.
Pada tugas akhir ini akan membahas tentang efisiensi kinerja sistem
pengolahan IPAL komunal dan juga pengelolaan sistem terdesentralisasi dalam
menangani limbah domestik. Parameter yang akan diteliti efisiensi penurunannya yaitu
COD, TSS, dan NH3 (Amoniak).
Untuk pemeriksaan COD menggunakan metode spektrofotometri SNI M-70-
1990-03. pemeriksaan TSS menggunakan metode gravimetri SNI 06-6989.3-2004
dan pemeriksaan NH3 (Amoniak) menggunakan metode spektrofotometri SNI M-48-
1990-0. untuk analisa kuisioner menggunakan metode analisa statistik secara
deskriftif dan analisa perbandingan antara inlet dan outlet menggunakan uji t-test.
Dari hasil analisa penelitian diketahui bahwa IPAL komunal mampu mereduksi
COD 44,12% TSS 34,18% dan amoniak 35,26%. Analisa data kuisioner secara
deskriftif dapat disimpulkan bahwa kinerja IPAL belum optimal yang dikarenakan
oleh faktor tidak adanya kepengurusan dalam mengelola IPAL komunal serta rasa
memiliki dari warga terhadap IPAL dan faktor biaya pemeliharaan. Untuk analisa
uji t-test dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara inlet dan
outlet untuk kandungan COD, TSS, Amoniak.
Collections
- Environmental Engineering [1429]