Show simple item record

dc.contributor.authorNugraha, Farkhan Rangga
dc.date.accessioned2019-01-22T03:41:37Z
dc.date.available2019-01-22T03:41:37Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/13068
dc.description.abstractDewasa ini dengan semakin meningkatnya jumlah pendatang ke Yogyakarta menyebabkan tingginya kebutuhan akan bangunan, baik itu bangunan tempat tinggal ataupun fasilitas-fasilitas pendukung dan penunjang. Seiring dengan fenomena diatas maka kebutuhan akan bahan pembentuk bangunan juga meningkat, semakin banyaknya usaha dibidang pengadaan bahan bangunan sangat membantu untuk mengimbangi tingginya tingkat pembangunan di yogyakarta. Akan tetapi permasalahan yang muncul dengan banyaknya usaha sejenis adalah seringkali konsumen mengalami kesulitan dalam pemilihan dan pencarian jenis bahan bangunan yang diinginkan karena pada dasarnya letak setiap toko yang berjauhan, maka perlu adanya fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan perbelanjaan bahan bangunan tersebut dalam satu atap, sehingga diharapkan konsumen dapat menemukan barang yang dicari dengan cepat, mudah, bersih, aman, dan efektif. Akan tetapi bukanlah hal yang mudah untuk mengatur kegiatan perbelanjaan didalam sebuah bangunan, salah satu hal yang sering terjadi dalam sebuah pusat perbelanjaan adalah adanya ketidakmerataan pergerakan dan alur pengunjung yang menyebabkan adanya retail yang sangat jarang dilalui pengunjung, hal ini tentu saja sangat merugikan penyewa, dan apabila berkepanjangan dapat merugikan pemilik akibat jarangnya penyewa yang tertarik menyewa area tersebut, maka salah satu cara untuk mensiasati hal ini adalah dengan mengatur penataan ruang beserta elemenelemennya sehingga dapat mengarahkan pergerakan pengunjung. Dengan terarahnya pergerakan pengunjung maka diharapkan pengunjung dapat melalui setiap retail sehingga dapat meratakan peluang penjualan pada setiap retail. Dalam konsep penataan ruang dalam ini mencakup elemen-elemen yang dapat dijadikan "alat" untuk mengarahkan pergerakan pengunjung, antara lain perletakan anchor tennant, pembagian dan pengelompokan jenis retail, alat transportasi vertikal, pintu masuk utama, dan lain-lain. Dengan adanya konsep ini maka diharapkan dapat saling menguntungkan antara penyewa dan pembeli, pembeli dapat dengan mudah dan efektif menemukan barang atau ritel yang dituju, dan penyewa juga sudah dengan jelas memiliki area yang selalu dilewati pengunjung sehingga lebih mudah untuk mempromosikan barang yang mereka dijual.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPusat Penjualanen_US
dc.subjectBahan Bangunanen_US
dc.subjectYogyakartaen_US
dc.subjectTata Ruangen_US
dc.subjectSirkulasien_US
dc.subjectMeratakan Peluangen_US
dc.subjectPenjualan pada Setiap Ritelen_US
dc.titlePusat Penjualan Bahan Bangunan di Yogyakarta Tata Ruang dan Sirkulasi yang dapat Meratakan Peluang Penjualan pada Setiap Ritelen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record