Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhammad Rifqi Abdurrozak S.T., M.Eng.
dc.contributor.authorDyah Nimas Ayu Sekarti, 14511152
dc.date.accessioned2019-01-21T05:02:57Z
dc.date.available2019-01-21T05:02:57Z
dc.date.issued2018-12-18
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/12994
dc.description.abstractTimbunan pada Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Salatiga-Kartasura membutuhkan solusi penyelesaian yang efektif akibat adanya tanah lunak yang menjadi fondasi timbunan tersebut. Perlu dilakukan perubahan geometri dan perkuatan timbunan agar mengurangi terjadinya longsoran. Perlakuan stabilisasi timbunan tersebut akan dicari hasil yang paling efektif untuk meningkatkan stabilitas timbunan. Hasil stabilitas timbunan dengan mengubah geometri dan pemasangan perkuatan dipengaruhi oleh pembuatan desain berdasarkan metode analisis stabilitas, variasi trap dan penggunaan panjang perkuatan yang sesuai. Analisis stabilitas timbunan dilakukan dengan bantuan program Slope/W. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor aman timbunan dengan perubahan variasi trap, variasi beban dan variasi panjang geotekstil dengan berbagai metode kesetimbangan batas menggunakan program Slope/W. Perubahan geometri timbunan setinggi 12 m dengan variasi tanpa trap, 2 trap, 3 trap, 4 trap, 5 trap dan 6 trap. Sedangkan pada variasi beban membedakan timbunan tanpa gempa dan dengan gempa percepatan 0,493 g. Pada timbunan yang tidak stabil dilakukan pemasangan geotekstil dengan variasi panjang per zona dan panjang seragam 24 m. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh peningkatan faktor aman (SF) pada variasi penambahan trap tanpa beban gempa dengan metode Fellenius, Janbu Simplified dan Morgenstern-Price sebesar 9,72%, 9,36% dan 10,8%, serta dihasilkan kondisi timbunan yang aman karena SF >1,5. Sedangkan pada variasi penambahan trap dengan beban gempa terjadi peningkatan SF sebesar 1,86%, 1,94% dan 2% untuk 3 metode kesetimbangan, namun pada penambahan beban gempa ini timbunan dengan variasi tanpa trap sampai 5 trap memiliki kondisi yang tidak aman atau labil dan setelah penambahan 6 trap timbunan ini menghasilkan kondisi yang aman. Nilai SF paling kritis dihasilkan menggunakan metode Janbu Simplified, sehingga analisis timbunan menggunakan metode tersebut dapat mengakomodir kemungkinan terjadinya longsor jika dibandingkan dengan metode lainnya. Pada timbunan dengan beban gempa, variasi panjang perkuatan geotekstil per zona terjadi peningkatan SF sebesar 1,55%, namun tidak memastikan timbunan tersebut dalam kondisi stabil. Sedangkan pada timbunan tanpa trap sampai 3 trap dengan panjang geotekstil seragam 24 m terjadi peningkatan SF sebesar 1,2% dan maksimum SF pada timbunan 3 trap, namun setelahnya SF menurun sebesar 1,1%. Timbunan dengan penambahan trap yang termasuk dalam kondisi aman dan stabil hanya sebesar 16,67%, sedangkan dengan pemasangan geotekstil panjang per zona timbunan yang aman dan stabil sebesar 40% dan dengan pemasangan panjang geotekstil seragam 24 m kondisi timbunan yang menghasilkan kondisi aman dan stabil sebesar 100%. Sehingga penggunaan panjang geotekstil seragam sepanjang 24 m dapat menjadi solusi terbaik untuk memperbaiki stabilitas timbunan menjadi stabil dan aman.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectstabilitas timbunanen_US
dc.subjectteraseringen_US
dc.subjectmetode kesetimbangan batasen_US
dc.subjectgeotekstilen_US
dc.subjectSlope/Wen_US
dc.titleANALISIS STABILITAS TIMBUNAN DI JALAN TOL SEMARANG-SOLO RUAS SALATIGA-KARTASURA (ANALYSIS OF EMBANKMENT STABILITY ON SEMARANG-SOLO ROAD SEGMENT SALATIGA-KARTASURA)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record