Show simple item record

dc.contributor.advisorRudy Syahputra, Ph.D.
dc.contributor.authorNURCHOLIS MAARIF, 14612236
dc.date.accessioned2019-01-21T04:03:36Z
dc.date.available2019-01-21T04:03:36Z
dc.date.issued2018-12-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/12983
dc.description.abstractPada penelitian ini dilakukan remediasi limbah logam berat dengan lima proses yaitu EAPR-Aerasi, EAPR, fitoaerasi, fitoremediasi kontrol negatif dan positif menggunakan tanaman kiambang (Salvinia molesta) dengan waktu pengamatan selama tujuh hari untuk logam Cr dan sepuluh hari untuk logam Ni. Hasil penelitian menunjukkan kiambang mampu menurunkan konsentrasi logam Cr di air yaitu pada proses EAPR-Aeration sebesar 28,10%, EAPR sebesar 19,20%, fitoaerasi sebesar 12,18%, dan fitoremediasi kontrol negatif sebesar 19,26% serta konsentrasi Ni tidak berkurang secara maksimal. Penyerapan tertinggi Cr pada daun terdapat pada proses EAPR-Aeration sebesar 58866,60 mg/kg dan akar pada proses fitoaerasi sebesar 65681.95 mg/kg sedangkan penyerapan tertinggi Ni pada daun terdapat pada proses EAPR sebesar 6137,20 mg/kg dan akar pada proses EAPR-Aeration sebesar 10189,38 mg/kg. Cr lebih banyak ditranslokasi pada daun dibanding tertahan pada akar kiambang sedangkan Ni lebih banyak terserap dan tertahan pada akar dibanding pada daun kiambang. Tingkat stes dihitung dari nilai rasio klorofil (a/b) dimana semakin kecil nilai rasio klorofil maka tingkat stres tanaman semakin tinggi. Nilai rasio klorofil kiambang yang terpapar logam Cr pada proses EAPR-Aeration sebesar 1,69; EAPR sebesar 1,74; fitoaerasi 1,45; dan fitoremediasi kontrol negatif sebesar 1,67 sedangkan yang terpapar logam Ni pada proses EAPR-Aeration sebesar 1,70; EAPR sebesar 1,73; fitoaerasi 1,23; dan fitoremediasi kontrol negatif sebesar 2,15. Tanaman kiambang yang terpapar logam Cr pada proses fitoaerasi dan yang terpapar logam Ni pada proses EAPR mengalami stres tanaman tertinggi dibuktikan dari pengamatan morfologi tanaman yang lebih dulu mengalami klorosis dan nekrosis. Kiambang menggunakan proses EAPR-Aeration dapat menurunkan konsentrasi Cr, menyerap logam Ni dan Cr, dan mengalami tingkat stres lebih rendah dibanding proses EAPR, fitoaerasi, dan fitoremediasi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAerasien_US
dc.subjectEAPR-Aerationen_US
dc.subjectFitoremediasien_US
dc.subjectKiambangen_US
dc.subjectKrom (Cr)en_US
dc.subjectNikel (Ni)en_US
dc.titleEFEKTIVITAS METODE EAPR-AERATION (Electro Assisted Phytoremediation-Aeration) DENGAN TANAMAN KIAMBANG (Salvinia molesta) UNTUK REMEDIASI AIR LIMBAH LOGAM KROM (Cr) DAN NIKEL (Ni)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record