Show simple item record

dc.contributor.authorToyyibah, Inayah
dc.date.accessioned2016-12-06T03:11:09Z
dc.date.available2016-12-06T03:11:09Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1297
dc.description.abstractBacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq 1-5) Perintah membaca merupakan perintah yang pertama kali diturunkan oleh Allah dan menandai diutusnya Muhammad sebagai Rasulullah. Hal ini memberikan isyarat bahwa Islam sangat memperhatikan ilmu yang akan bisa didapatkan dengan membaca dan pengajaran. Sedangkan ilmu dalam ayat ini adalah ilmu yang berada dalam bingkai tauhid sebagaimana perintah membaca dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan. Ilmu yang dikehendaki oleh Islam adalah ilmu yang bisa mengungkap keagungan Allah dengan cara membaca ayat-ayat Allah baik yang tertulis rnaupun yang tidak tertulis sehingga ilmu yang didapatkan bisa mengaplikasikan konsep agama Islam sebagai rahmatan lil'alamin. Agar ilmu bisa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Islam maka ilmu harus berada dalam konsep tauhid. Untuk mendukung itu semua, ilmu dan cara memperolehnya harus ditopang dengan tiga prinsip dasar yaitu dzikir, fikir, dan amal. Ketiga hal itu harus dapat melandasi ilmu yang dituntut oleh umat Islam. Pondok Pesantren Al-Mukmin merupakan sebuah lembaga pendidikan yang menerapkan konsep tauhid dalam sistem pendidikan dan pengajarannya. Pondok pesantren mempunyai tujuan agar alumni yang dihasilkan dapat memberi warna umat islam Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya dengan kiprah mereka untuk memakmurkan alam ini. Untuk itu Pondok Pesantren Al-Mukmin tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama, tetapi juga mengajarkan ilmu-ilmu umum. Keberadaan pondok pesantren yang mengajarkan ilmu-ilrnu umum dan ilmu-ilrnu agama dirasa sangat penting dewasa ini, mengingat semakin ketatnya persaingan kehidupan, sehingga dengan landasan spiritual yang diajarkan oleh pesantren, diharapkan segala aktifitas kehidupan dapat terbingkai oleh landasan tauhid dan menjauhkan manusia dari hingar bingar kehidupan dunia yang bersifat semu dan persaingan kehidupan yang hanya dilandasi oleh nafsu semata Aspek dzikir, fikir dan amal yang merupakan konsep pendidikan dalam bingkai tauhid, kami coba untuk ditransformasikan ke dalam konsep desain Pondok Pesantren Unggulan Al-Mukmin Surakarta. Sehingga desain Pondok Pesantren Unggulan Al Mukmin dapat mencerminkan landasan kurikulum yang diajarkan di dalam pesantren.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPondok Pesantren Unggulanen_US
dc.subjectAl Mukmin Surakartaen_US
dc.subjectAspek Dzikiren_US
dc.subjectFikiren_US
dc.subjectAmal sebagai Landasan Perencanaan dan Perancanganen_US
dc.titlePondok Pesantren Unggulan Al Mukmin Surakarta: Aspek Dzikir, Fikir, dan Amal sebagai Landasan Perencanaan dan Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record