dc.description.abstract | Jamu merupakan ciri khas dan warisan berharga dari turun temurun nenek moyang bangsa Indonesia. Dalam dua puluh tahun terakhir telah marak peredaran jamu berbahan baku kimia obat (BKO) dan makin memprihatinkan dalam lima tahun terakhir yang telah berpotensi mencemarkan perkembangan jamu tradisional. Tahun 2016, BPOM berhasil memusnahkan Rp. 7,3 miliar obat tradisional (OT) ilegal dan mengandung BKO. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui metode Spektrofotometri FTIR dapat digunakan untuk menentukan kandungan deksametason dalam jamu penambah nafsu makan, mengetahui profil spektra FTIR deksametason dalam jamu penambah nafsu makan, mengetahui validitas metode analisis deksametason menggunakan spektrofotometri FTIR yang dikombinasikan dengan Kemometrika Partial Least Square (PLS). Metode yang digunakan Pengumpulan sampel jamu dari berbagai toko jamu di Yogyakarta, Pengujian kualitatif sampel jamu, Penyiapan standar deksametason untuk pembacaan FTIR, Preparasi sampel jamu, Pembacaan spektrum FTIR, Analisis hasil dan validasi metode dengan parameter yaitu R2,RMSEC, RMSECV, RMSEP, PRESS. Nilai yang didapatkan untuk parameter kalibrasi yaitu R2 = 0,99985, RMSEC = 0,004689243. Sedangkan untuk parameter validasi yaitu R2 = 0,99985, RMSECV = 0,005045334. Dari penelitian ini, dapat dikatakan bahwa metode FTIR dapat mendetaksi adanya kandungan deksametason di dalam jamu penambah nafsu makan dengan menampilkan profil khas deksametason, serta validasi yang baik. | en_US |