STUDI AKTIVITAS SEDIAAN SELF-NANO EMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM KURKUMIN SEBAGAI TERAPI PREVENTIF HIPERLIPIDEMIA PADA TIKUS YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK BERDASARKAN PARAMETER LOW DENSITY LIPOPROTEIN DAN HISTOPATOLOGIS AORTA

Abstract

Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis merupakan penyebab utama kematian di dunia. Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor resiko aterosklerosis yang dapat dimodifikasi. Kurkumin telah terbukti mengurangi hiperlipidemia, namun memiliki bioavailabilitas yang rendah sehingga dibuat formulasi Self Nano-Emulsying Drug Delivery System (SNEDDS) untuk meningkatkan efek terapi kurkumin. Penelitian ini bertujuan agar mampu mengetahui aktivitas sediaan SNEDDS kurkumin serta perbandingan aktivitasnya dengan suspensi kurkumin sebagai upaya terapi preventif antihiperlipidemia pada tikus yang diberi diet tinggi lemak berdasarkan parameter LDL dan histopatologis aorta. Hewan uji yang dipergunakan adalah tikus Wistar jantan sebanyak 28 ekor, hewan uji dibagi dalam 4 kelompok uji yaitu kelompok kontrol normal, kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol suspensi kurkumin dosis 80 mg/kg BB/hari, dan SNEDDS kurkumin dosis 80 mg/kg BB/hari. Terapi preventif dengan suspensi dan SNEDDS kurkumin dilakukan pada hari ke-1 hingga hari ke-67. Pada hari ke-11 hingga hari ke-67 dilakukan pemberian induksi minyak babi ditambah kuning telur puyuh (1:1) dengan dosis 12,5 ml/kgBB tikus sebanyak 1 kali sehari. Pada hari ke-0 dan ke-68 dilakukan pengambilan cuplikan darah untuk penetapan kadar LDL dari masing-masing kelompok uji dibandingkan dengan menggunakan uji normalitas one way ANOVA (p<0,05) dan analisis data kadar LDL antara hari ke-0 dan hari ke-68 menggunakan uji Paired T-Test (p<0,05). Pada hari ke 69 dilakukan pengambilan organ aorta untuk dilakukan analisis secara mikroskopis. SNEDDS kurkumin mampu menurunkan kadar LDL berbeda tidak signifikan dibandingkan dengan suspensi kurkumin yaitu p = 0,832. Induksi minyak babi yang ditambahkan dengan kuning telur puyuh mampu meningkatkan kadar LDL hewan uji dan adanya perlemakan aorta yang ditandai denngan terbentuknya sel busa.